Scroll untuk baca artikel
Kolom

Manajemen Keuangan Keluarga, Rumus Keluarga Bahagia

Redaksi
×

Manajemen Keuangan Keluarga, Rumus Keluarga Bahagia

Sebarkan artikel ini

Bahkan telah mampu bukan hanya menabung lebih dari itu bisa pula menginvestasikan hartanya kepada bidang-bidang bisnis dan lembaga keuangan yang aman.

Akan tetapi ternyata, ia lupa untuk membelanjakan kebutuhan yang berkaitan dengan agamanya. Lupa membayarkan zakat, membayarkan infaq, shadaqah maupun wakaf.

Sehingga, keluarga tadi sukses secara materi dan tampak sehat secara badani, akan tetapi batinnya hampa, kebahagiaan hidup menjadi sangat artifisial dan kering. Maka hidupnyapun menjadi merana, potensi diri yang harusnya muncul dalam sikap yang antusias terhadap hidup yang terpancar dalam sikap pribadinya, tercermin dari pancaran matanya, ternyata hal tersebut hilang dalam dirinya.

Sehingga rekan-rekan bisnis yang harusnya memberikan kepercayaan pada dirinya meninggalkannya, atau dirinya akan berada pada pusaran pencarian diri yang tak berakhir.

Sebagaimana digambarkan oleh wadah air tadi, betapapun diberi air dalam jumlah yang cukup, akan tetapi salah satu kayu penunjangnya tidak setinggi kayu-kayu yang lain, maka air akan mengalir melalui kayu yang terendah tak pandang bilah kayunya besar atau kecil.

Oleh karena itu, pentinglah bagi kita untuk mengetahui bagaimana kita mengatur keuangan kita. Sehingga kapasitas diri dan keluarga dapat meningkat dan dalam posisi yang optimal dengan cara mengatur keuangan dari masing-masing unsur utama dan penunjangnya yang meskipun besaranya tidaklah harus sama, akan tetapi dapat menjadikan kapasitas kita berada dalam posisi optimal.

Pada kenyataanya, mengelola keuangan, sebagaimana ilmu manajemen itu sendiri tidaklah merupakan suatu pengetahuan yang kaku, akan tetapi lebih merupakan suatu seni.

Tentu dalam hal-hal tertentu kita memerlukan pengetahuan yang pasti, dalam banyak hal betapapun kita sudah membuat kaidah-kaidah atau pedoman-pedoman, akan tetapi kondisi yang ditemui setiap hari seringkali memerlukan ruang untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian.

Disitulah letak seninya dan jika kita mampu melalui dengan tetap pada tujuan, maka disitulah letak keberhasilan kita.Selamat mengatur keuangan, semoga bahagia dan sukses. Bahagia keluarga Indonesia “Happy Life Happy Syariah”. (Sumber: Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013)