Scroll untuk baca artikel
Blog

Masih tentang Cerita Anies di Argo Parahyangan

Redaksi
×

Masih tentang Cerita Anies di Argo Parahyangan

Sebarkan artikel ini

SEPERTINYA tak akan ada habisnya membicarakan Anies Rasyid Baswedan. Berbuat baik saja menjadi gunjingan apalagi kalau khilaf atau berbuat kesalahan. Tak terbayangkan!

Kali ini netizen yang bersalin rupa menjadi buzzer mengungkit unggahan akun KAI Services yang menampilkan krunya yang geulis berfoto bersama Anies di Argo Parahyangan sepulang acara Jalan Sehat di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (22/1/2023).

Anies jelas tidak berbuat kesalahan. ‘Kesalahan’ satu-satunya popularitas Anies terus meroket dan tak terbendung. Justru Anies berfoto bersama kru sambil memperlihatkan produk kuliner yang menjadi layanan PT Kereta Api Indonesia bermerek “Kuliner Kereta”.

Berfoto bersama Anies sebenarnya semakin mempopulerkan produk layanan KAI yang tidak hanya di Argo Parahyangan tetapi juga di kereta eksekutif lainnya.

Terus terang, saya juga baru tahu produk KAI Services. Setelah saya tengok akunnya ternyata produk layanan KAI Services sangat banyak dan beragam dan bisa dipesan secara daring.

Jadi, kalau penumpang tidak sempat beli oleh-oleh atau nggak ada waktu untuk membeli buah tangan saat di sebuah kota tinggal pakai aplikasi dan pesanan pun dengan mudah didapat.

Justru Anies adalah bintang iklan gratis untuk KAI Services. Namun, pikiran sungsang netizen plus buzzer justru sebaliknya. Yang tak ada hubungan dipaksa disambungkan. Terlalu memaksa.

Justru KAI Services memanfaatkan popularitas Anies untuk memperkenalkan dan memasarkan produknya. Ini teori periklanan yang paling dasar dan nir biaya. Jelas yang diuntungkan KAI Services.

Maka sangatlah bodoh dan lancang bila hanya seorang netizen yang bermodalkan jari dan kebencian sampai begitu arogannya minta unggahan bersama Anies itu di take down. “Emang kamu siapa?”

Begitu lancangnya pula sampai ada netizen yang me-mention Menteri BUMN Erick Thohir dan memecat Dirut PT KAI. Keterlaluan.

Erick adalah mahluk dan pelaku ekonomi dan pemasaran. Dia sangat ngerti soal promosi, masa hanya gara-gara postingan sampai unggahan harus dicabut dan dirutnya dilengserkan.

Begitulah kalau kebencian sudah sampai ke ubun-ubun, akhirnya unggahan yang bermanfaat pun dijadikan amunisi untuk menihilkan seseorang. Hanya karena seseorang bukan calon presidennya atau idolanya.

Anies adalah manusia bebas yang tidak terikat lagi pada aturan birokrasi. Ini adalah kesalahan rezim juga yang membiarkan Anies jadi manusia bebas. Padahal kalau Anies saat itu diperpanjang menjadi gubernur DKI Jakarta, gerakan Anies bisa dikendalikan. Ya, namanya juga salah prediksi dan strategi. Begitulah.

Karena itu terima kenyataan yang sudah ada. Anies manusia yang bebas berkekspresi tanpa harus minta izin lagi ke Mendagri. Karena itu tak ada gunanya juga mempermasalahkan Anies dengan aturan pemilu karena memang bukan wayahnya kampanye. Dan Anies tidak sedang kampanye seperti yang didefinisikan UU Pemilu.

Sama seperti Presiden Jokowi, Puan Maharani, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang balihonya terpasang di penjuru Tanah Air, Erick Thohir yang narsis di ATM sert Ganjar Pranowo yang lari-lari tanpa massa.

Karena itu bila ingin menjadi manusia bebas seperti Anies, lengser atau mundurlah dari jabatan. Tak perlu takut lagi melanggar aturan dan harus minta izin ke atasan dan bisa naik Argo Parahyangan sebelum diganti Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Sekali lagi, salut untuk KAI Services yang sampai saat ini berkukuh untuk tetap menayangkan unggahan cerdasnya, Anies yang mempromosikan “Kuliner Kereta”.

Sampai pukul 12.00 WIB siang tadi unggahan itu sudah ditonton 638 ribu kali dan dikirim ulang sebanyak 1.972 kali. Luar biasa.