Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Sastra

Melankolia dan Rambutan Ungaran

:: Redaksi
9 Agustus 2020
dalam Sastra
Eko Tunas

Buku puisi Melankolia karya Naning Scheid

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

Oleh: Eko Tunas
(Budayawan)

Barisan.co – Buku puisi ini sampai juga di tangan, melalui jalan berliku. Penyairnya, Naning Scheid asal Semarang, tinggal di Belgia. Dikirimkan oleh penerbitnya, Penerbit Dunia Pustaka Jaya Bandung. Tidak tanggung-tanggung, inilah buku puisi dalam lima bahasa. Begitu berliku, entah apakah penyairnya memang berliku — mungkin ini judul berliku sebuah tulisan.

Yaa baca dululah, tanpa berliku-liku kata…

Sejak membaca sajak pertama saya tergiur hingga puisi terakhir. Dari “Alter Ego” hingga “Stanza Sianida”. 20 sajak. Tentu yang berbahasa Indonesia. Dalam bahasa Jawa, Inggris, Prancis, Belanda, tidak saya baca. Biarlah itu bagian pembaca yang berbahasa-bahasa tersebut.

BACAJUGA

puisi dunia

Colybritta dan Puisi Dunia

14 Mei 2023
perempuan pantas

Membaca Puisi ‘Perempuan Pantas’ Sedih

16 April 2023

Ketergiuran saya seperti makan rambutan Ungaran. Betapa bahasanya (majas atau diksi) ngelotok dan segar, sekaligus merupakan ‘buah’ yang akrab dengan kita-kita di siang panas dan pandemi corona.

Naning seperti tidak resah lagi dengan soal elementer kebahasaan atau estetika bahasa yang banyak dikejar para penulis puisi. Dia terasa rileks memungut setiap kata seperti bertebaran di sekitarnya. Sesekali surprise manakala dia memetik kata-kata dari bahasa asing.

Serileks itu pula kala dia menyikapi pengalaman hidupnya. Termasuk saat dia mesti melakukan pembugilan pengalaman pribadi. Rileks, tanpa beban. Bahkan terbayang langkah santainya saat dia harus melupa kenangan atau meninggalkan jejak rindu. Rileks pula saat dia bilang: Mulutmu separoh terbuka — menetes liur liur dan lidah yang acapkali meliuk-liuk di bibirku (Alter Ego, 17).
Juga dalam baid-baid ini:
Berdua terbang dalam gelora
Mencabik hasrat menggila
Langit putih menggambar liar
Percumbuan buas dua serigala
Hingga baid blakasuta:
Ketika jalan pulang adalah sesat,
kuingin terbang bersama lebih lama.
Sebab rinduku masih garang,
aku masih jalang!
(Di Langit Simpanglima, 23).

Penyair Melankolia ini seperti meyakini, puisi adalah pengalaman. Kalau engkau jujur mengungkap pengalaman maka di situ mukim puisi. Mengungkap pengalaman sampai kemungkinan paling tidak mungkin (bagi seumumnya orang). Sebab penyair ialah seniman dengan cara berpikir dan hidup paling jujur terhadap diri.

Sampai pada gilirannya, sang penyair mengalami semacam trans (lasim disebut: imanensi-transendensi), seperti ditunjukkan pada baid-baid berikut:
2/
Terbangun di ranjang raja
Selimut duvet — French kiss — Dahlia
Senyum rahasia; bunga mimpi menguar
: tahu gimbal, mie kopyok. Mekar sebelum fajar
3/
Petandang abadikan Grand Place, Manneken Pis
Aku, mencatat musim dalam album kenangan
Kompatriot bersua; cerita — tawa — afeksi
Hangat sebentar. Hambar. Hanya basa-basi
(Kapital Sentimental, 28).
Sampai yang trans spiritual, seketika larik menjadi teks:
Ketika Tuhan murka
Dia mengirim malaikat untuk terus mencatat
— mencatat terus mencatat
sampai kiamat
(Berliana, 18)

Sampai di sini saya ikut mengalami trans mau naik kuda macam jaran eblek, lupa bahwa saya tengah makan rambutan Ungaran. Masih juga saya menagih literasi, perpustakaan dengan ragam ilmu yang bahkan itu dibutuhkan bagi seorang aktor atau senirupawan.

Terlebih bagi penyair atau sastrawan yang bergulat dengan kata, antara makna dan rasa dalam giur rambutan Ungaran.

NB:
Puting susu Soewarni tinggal satu

Topik: Buku Puisi Lima BahasaEko TunasNaning ScheidPuisi
Redaksi

Redaksi

Media Opini Indonesia

POS LAINNYA

Memanggil Pulang
Cerpen

Memanggil Pulang yang Bernama Kesejahteraan – Cerpen Langit Biru Asmaradhana

4 Juni 2023
lembaran cinta
Puisi

Lembaran Cinta

4 Juni 2023
warum
Cerpen

Warum Hoki – Cerpen Eko Tunas

28 Mei 2023
pulang ke bibir
Puisi

Pulang Ke Bibir – Puisi Agus Widiey

28 Mei 2023
Tumbal Singgasana
Cerpen

Setanggi Dupa Tumbal Singgasana Para Petualang – Cerpen Langit Biru Asmaradhana

21 Mei 2023
wawancara dengan calon pesinden
Puisi

Wawancara dengan Calon Pesinden Resmi Partai

14 Mei 2023
Lainnya
Selanjutnya
Seniman

Sapa Kowe Cara Seniman Refleksi Kemerdekaan di Era Pandemi Covid-19

Parenting

Serial Parenting PUAN Nusantara: Peran Orang Tua dalam Pembelajaran Daring

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

tidak kenal pancasila
Terkini

Budhy Munawar Rachman: Generasi Milenial dan Gen Z Tidak Kenal Baik Pancasila

:: Redaksi Barisan.co
4 Juni 2023

Tidak kenal pancasila

Selengkapnya
Memanggil Pulang

Memanggil Pulang yang Bernama Kesejahteraan – Cerpen Langit Biru Asmaradhana

4 Juni 2023
lembaran cinta

Lembaran Cinta

4 Juni 2023
pendengar

Pendengar Pertama

4 Juni 2023
Tazkiyatun Nafs

Tazkiyatun Nafs Menurut Al-Quran, Berikut Pandangan Ustadz Adi Hidayat

4 Juni 2023
LRT Bali

Menghitung Untung Rugi Bikin LRT di Pulau Bali

3 Juni 2023
harga daging ayam

Pedagang Menjerit Harga Daging Ayam Rp49.000/Kg, Zulhas Bilang Masih Wajar

3 Juni 2023
Lainnya

SOROTAN

Anies Pilih Duduk di Tribun Formula E daripada di VVIP yang Gratisan?
Opini

Anies Pilih Duduk di Tribun Formula E daripada di VVIP yang Gratisan?

:: Yayat R Cipasang
3 Juni 2023

AJANG balapan mobil listrik Formula E kembali digelar di Jakarta. Namun sayangnya ajang internasional yang diprediksi bakal menggeser Formula 1...

Selengkapnya
Pancasila Titik Temu Antara Keislaman dan Keindonesiaan

Pancasila Titik Temu Antara Keislaman dan Keindonesiaan

3 Juni 2023
Hutan atau Emas?

Hutan atau Emas?

3 Juni 2023
Politik Kreatif Anies Membongkar Kedok Politik Pencitraan

Politik Kreatif Anies Membongkar Kedok Politik Pencitraan

2 Juni 2023
korupsi dan ideologi

Korupsi dan Rontoknya Ideologi

1 Juni 2023
Pohon Hayat dan Pohon Ditebang

Pohon Hayat dan Pohon Ditebang

31 Mei 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang