BARISAN.CO – Badan Pusat Statistik (BPS) mendefinisikan bekerja sebagai kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Mereka yang bekerja tercatat sebanyak 131,05 juta orang pada Agustus 2021.
Mereka yang tidak bekerja disebut pengangguran, yang jumlahnya mencapai 9,10 juta orang pada Agustus 2021. Persentasenya dari jumlah angkatan kerja sebesar 6,49%. BPS menyebutnya sebagai Tingkat Pengangguran Terbuka. Penambahan kata terbuka untuk menegaskan kondisi yang sama sekali tidak bekerja. Dan membedakannya dengan istilah lain seperti setengah penganggur.
BPS menjelaskan lebih lanjut bahwa pengangguran terbuka terdiri dari: a. Mereka yang tak punya pekerjaan dan mencari pekerjaan; b. Mereka yang tak punya pekerjaan dan mempersiapkan usaha; c. Mereka yang tak punya pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan; d. Mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja.
Data pengangguran paling banyak dipakai dalam narasi kebijakan otoritas ekonomi dan menjadi perbincangan publik secara luas. BPS pun sudah sejak lama menyelenggarakan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang merupakan survei khusus untuk mengumpulkan data ketenagakerjaan. Termasuk jumlah pengangguran dan tingkat pengangguran terbuka.
Kegiatan pengumpulan data ketenagakerjaan pertama kali dilaksanakan tahun 1976, namun baru sejak tahun 1986 dilakukan secara periodik. Sampai dengan saat ini, Sakernas mengalami berbagai perubahan baik dalam periode pencacahan maupun cakupan sampel wilayah dan rumah tangga.
Tahun 1986 – 1993 dilaksanakan secara triwulanan. Tahun 1994 – 2001 secara tahunan setiap bulan Agustus. Tahun 2002 – 2004 selain secara tahunan juga dilaksanakan secara triwulanan. Tahun 2005-2010 dilaksanakan secara semesteran, pada bulan Februari dan Agustus. Tahun 2011-2014, sempat dilaksanakan triwulanan. Tahun 2015 – 2021 kembali dilaksanakan pada bulan Februari dan Agustus.
Sakernas Agustus selama beberapa tahun terakhir memiliki sampel yang lebih banyak dari Sakernas Februari. Pada Agustus 2021, besarnya sampel Sakernas sebanyak 30.000 blok sensus atau sekitar 300.000 rumah tangga. Terdiri dari 7.500 blok sensus sampel Sakernas Semester 2 dan 22.500 blok sampel Sakernas Tahunan.
Perkembangan data jumlah penganggur dan tingkat pengangguran terbuka (TPT) untuk kurun waktu yang panjang menunjukkan beberapa kecenderungan. TPT tampak cukup stabil di kisaran 2,7-2,8% pada tahun 1986 – 1993. Cenderung meningkat pada tahun 1994 – 1998, mencapai kisaran 4,5-5%.
Pemulihan dari krisis ekonomi 1997/1998 dilihat dari perbaikan tingkat pertumbuhan ekonomi, tampak tidak otomatis berdampak pada penurunan jumlah penganggur dan TPT. Keduanya masih cenderung meningkat hingga tahun 2005. Baru kemudian mulai menurun perlahan sejak 2016, dengan sesekali mengalami kenaikan.
Fenomena tersebut kembali terjadi dalam skala lebih kecil, ketika ekonomi Indonesia mengalami resesi akibat pandemi. Jumlah penganggur dan TPT meningkat cukup signifikan pada tahun 2020. Pada tahun 2021 sudah terjadi penurunan namun belum kembali pada tingkatan tahun 2019. Dan ada kemungkinan masih belum juga pada tahun 2022.
Perlu dimengerti bahwa laju penurunan TPT tampak lebih cepat dibanding penurunan jumlah penganggur. Hal itu disebabkan faktor laju pertumbuhan angkatan kerja yang meningkat tiap tahunnya. [rif]