Scroll untuk baca artikel
Edukasi

Memahami Gaya Kepengasuhan Otoritatif

Redaksi
×

Memahami Gaya Kepengasuhan Otoritatif

Sebarkan artikel ini

The sign of great parenting is not the child’s behaviour. The sign of truly great parenting is the parent’s behaviourAndy Smithson

BARISAN.CO – Beberapa anak bermain bola di halaman rumah, seseorang menendang bola cukup keras dan bola mengarah ke jendela rumah yang mengakibatkan setengah bagian kaca jendela pecah. Pemilik rumah keluar dengan muka merah dan memarahi semua yang bermain bola. Kemudian meminta orang tua pelaku yang menendang bola untuk mengganti  kaca yang pecah.

Ayah dari anak yang menendang bola hingga kaca jendela pecah juga memarahi anaknya, memukul dan menghukumnya dengan mengurung di kamar, melarang bermain bola hingga menyetop sementara uang saku anak sebagai pengganti kerusakan kaca.

Dalam kacamata para orang tua umumnya hal itu adalah hal yang dianggap wajar. Hampir setiap kita paham kondisi itu dan mungkin mungkin akan melihat itu adalah hal yang logis.

Orang tua bisa mengatakan itu cocok sebagai sebuah “pelajaran” kepada anak. Hukuman dianggap sesuatu yang tepat menjadi alat untuk menegakkan disiplin dalam pengasuhan anak. Pola mengasuh secara konvensional telah dicirikan dengan (umumnya) dua model; permisif dan otoriter.

Tapi beberapa dekade, pemerhati anak, pegiat parenting dan pendidikan mulai mengarahkan kepada model yang ketiga, umumnya berfokus kepada penerapan kesadaran diri dan moderasi dalam pendekatan disiplin.

Diana Baumrind, seorang psikolog perkembangan anak menyampaikan hasil penelitannya dengan memberikan gambaran tiga jenis pengasuhan; otoriter, otoritatif, dan permisif.  Kemudian, bersama rekan peniliti lainnya muncul 4 jenis gaya pengasuhan; otoriter, otoritatif, permisif, dan abai.

Para orang tua biasanya menggunakan dua gaya pengasuhan di atas, atau bisa jadi tiga. Tapi tahukah Anda penelitian menunjukkan bahwa pengasuhan yang otoritatif mendapat peringkat tinggi dalam beberapa hal: Akademik, sosial-emosional, dan perilaku. Orang tua otoritatif berharap banyak (perubahan) dari anak-anak mereka – tetapi mereka berharap lebih banyak (perubahan)  dari perilaku mereka sendiri. Di situ letak perbedaan yang nantinya mesti kita pahami.

Apa itu pola asuh otoritatif?

Orang tua yang otoritatif bersifat mendukung dan sering selaras dengan kebutuhan anak-anak mereka. Mereka membimbing anak-anak mereka melalui diskusi terbuka dan jujur ​​untuk mengajarkan nilai-nilai dan kemampuan berpikir logis/kritis.

Seperti orang tua yang otoriter, mereka menetapkan batasan dan menegakkan standar. Tapi tidak seperti orang tua otoriter, mereka jauh lebih mengasuh, tidak memaksa, tidak mengecilkan atau melemahkan karena dianggap ‘nakal’.

Di antara ciri-ciri umum orang tua yang otoritatif adalah: