UPAYA memberi makanan yang sehat dan bergizi pada anak perlu dilengkapi dengan menghindarkan mereka dari makanan yang tidak baik bagi tubuhnya. Terutama yang berbahaya jika dimakan dalam jumlah tertentu. Antara lain adalah: zat pengawet, pemanis sintetis, zat pewarna, dan penyedap rasa.
Pemanis sintetis membuat tenggorokan sakit dan mudah batuk. Zat pengawet dan pewarna tidak baik bagi tubuh dalam jangka panjang. Padahal, cukup banyak kue atau minuman yang mudah dibeli oleh anak memakai pemanis buatan dan zat lainnya tadi. Dengan nasihat dan contoh tindakan, tidak terlampau sulit bagi orang tua menjaga anak dari makanan dan minuman yang demikian.
Makanan berbahaya bagi anak yang tidak mudah dihindari adalah yang mengandung penyedap rasa, terutama Monosodium Glutamat (MSG). Dalam kehidupan sehari-hari kerap disebut vetsin, micin, atau moto. Penggunaannya telah sedemikian meluas, dan kadang kurang disadari oleh orang tua.
MSG terdapat dalam berbagai makanan buatan pabrik, seperti sarden kaleng, kornet, nugget, sosis, dan berbagai jenis snack atau kudapan. Bisa pula dipakai dengan takaran yang cenderung berlebih pada makanan di warung makan, pedagang bakso, dan pedagang mie ayam. Bahkan dipakai pada makanan yang dimasak sendiri oleh rumah tangga.
Pemakaian MSG yang sedemian masif antara lain karena harganya yang murah, mudah diperoleh, dan bisa membuat gurih semua masakan. Berbagai merek MSG dalam banyak kemasan dipakai menjadi bumbu masakan sehari-hari pada mayoritas rumah tangga. Bahkan, menjangkau daerah pedesaan dan wilayah pinggiran.
Padahal, berbagai penelitian ilmiah telah sejak lama menemukan bahayanya konsumsi MSG bagi anak-anak. Antara lain karena ambang ketahanan anak terhadap zat adiktif masih sangat rendah. Bahkan, untuk orang dewasa pun ada ambang batas konsumsinya, agar tidak menjadi racun bagi tubuh.
Organisasi atau lembaga internasional seperti World Health Organization (WHO) dan Food ang Drug Adminisitration (FDA) memeberi rekomendasi batas pemakaian MSG adalah 120 mg/KG berat badan/hari. Tentu saja toleransi pemakaian jauh di bawah batas itu untuk anak-anak. Bahkan, bayi di bawah 3 bulan tidak diperbolehkan sama sekali mengkonsumsi MSG.