Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Mencabut Gigi? Kanker Rongga Mulut

Redaksi
×

Mencabut Gigi? Kanker Rongga Mulut

Sebarkan artikel ini

Ada beberapa pasien yang sebelum memulai perawatan gigi kepada saya, entah itu menambal atau mencabut gigi, sempat tanya seperti ini ke penulis: “Nanti apa kalau giginya ga dicabut, apa tumbuh kanker Dok?”. “Dok, kalau mencabut gigi, apa nanti nanti jadi kanker?”, “Kata tetangga saya, kalau mencabut gigi umur sekian sekian, nanti jadi kanker Dok.”

Jujur, saya kaget sekali dengan pertanyaan seperti itu. Karena banyak pemahaman masyarakat kita tentang kanker di rongga mulut itu banyak yang salah. Sekarang, saya akan menjelaskan tentang apa itu kanker rongga mulut.

Kanker rongga mulut atau dalam bahasa Inggrisnya disebut Oral Cancer, adalah sejenis kanker yang tumbuh di sekitar mulut. Menurut literatur, kanker rongga mulut dapat mengenai di setiap bagian dari rongga mulut atau orofaring. Kebanyakan kanker mulut biasanya di lidah atau dasar mulut.

Kanker mulut dibagi 2 jenis, menurut jaringan yang terkena. Yaitu, jaringan epitel dewasa atau parenkim yang biasanya kita sebut Karsinoma, serta jaringan epitel muda atau mesenkim yang biasanya disebut Sarkoma. Yang paling ganas itu Sarkoma.

Hampir semua kanker mulut dimulai dalam bentuk sel datar (sel skuamosa) yang menutupi permukaan mulut, lidah, gusi dan bibir. Biasanya kanker ini disebut Karsinoma Sel Skuamosa. Kanker mulut ini dapat menyebar atau bermetastase.

Ketika kanker ini menyebar, biasanya perjalanan melalui sistem limfatik yang terbawa oleh kelenjar getah bening, cairan, atau sesuatu yang berair. Penyebarannya bisa ke bagian tubuh mana saja, seperti paru paru.

Timbulnya kanker mulut ini disebabkan oleh karena pertumbuhan sel sel yang tidak terkontrol dan mengganggu jaringan sekitarnya, seperti kepala dan leher. Sel sel normal memiliki siklus hidup-mati.

Tapi tidak akan berlaku pada sel kanker. Mereka akan terus bermutasi, menyebar dan menyerang organ organ sekitar sehingga menyebabkan kondisi abnormal di dalam mulut. Terdapat banyak faktor risiko yang menyebabkan terjadinya kanker mulut.

Berdasarkan penelitian di beberapa literatur, faktor risiko tersebut antara lain: rokok atau tembakau, minuman beralkohol, terpapar sinar matahari, dan riwayat kanker kepala dan leher.

Gejala

  • Adanya luka atau sakit pada wajah, leher, serta ulcer atau sariawan dalam mulut yang sulit hilang lebih dari 2 minggu.
  • Pembengkakan benjolan pada gusi, bibir atau bagian lain di dalam mulut.
  • Adanya bercak berwarna putih, merah atau gelap yang sulit dikerok di dalam mulut.
  • Perdarahan yang berulang dari gusi atau luka dalam mulut.
  • Rasa kebal atau kebas di sekitar wajah, mulut dan leher.
  • Gigi gigi terasa goyang sekali.
  • Bau mulut sudah tercium dari kejauhan.
  • Nyeri di sekitar telinga.

Pemeriksaan yang digunakan untuk mengetahui ada kanker mulut atau bila kanker itu sudah menyebar atau belum antara lain: rontgen gigi, rontgen dada dan paru, CT scan, dan MRI. Sebelum itu alangkah baiknya konsultasi dulu ke dokter, sebelum dilakukan pemeriksaan lanjutan.

Pengobatan

  • Operasi: untuk mengangkat jaringan yang terkena, sekaligus sedikit jaringan sehat di sekitarnya, supaya penyembuhan lebih maksimal.
  • Terapi photodynamic (PDT): jenis terapi laser yang membuat jaringan yang terkena kanker itu lebih sensitif terhadap terapi cahaya. Laser keemudian dapat digunakan untuk menghapus atau membunuh tumor.
  • Radioterapi: menggunakan energi tinggi radiasi sinar untuk membunuh sel sel kanker. Perawatan biasanya diberikan setiap hari hingga 3-7 minggu. Akan tetapi terapi ini memiliki efek samping seperti sakit kulit, bisul di mulut, kelelahan, mulut kering, hilangnya atau perubahan dalam hal pengecapan makanan, kehilangan nafsu makan, mual, buruk nafas, dll.
  • Kemoterapi: menggunakan obat antikanker seperti Cisplatin untuk pengobatan kanker. Digunakan bila kanker sudah stadium tinggi dan telah bermetastase ke organ lainnya. Efek samping dari kemoterapi itu ialah sering sariawan, rambut rontok, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, kelelahan, cenderung mudah infeksi dan cenderung mudah terjadi perdarahan.
  • Obat obatan, yang terbaru ialah Cetuximab untuk melawan kanker.

Pencegahan

  • Sikat gigi dan menggunakan dental floss secara teratur.
  • Hentikan merokok
  • Hindari minum minuman beralkohol
  • Batasi paparan sinar matahari
  • Berolahraga secara teratur
  • Makan makanan yang bergizi dan sehat. Perbanyak buah dan sayur.
  • Kurangi mengolah makanan dengan cara menggoreng.
  • Periksa gigi dan mulut secara berkala ke dokter gigi. Setiap 6 bulan sekali.
  • Bila ada yang tidak beres dengan rongga mulutnya, harus secepatnya diperiksakan ke dokter gigi. (23)