Scroll untuk baca artikel
Edukasi

Mengajarkan Anak untuk Memiliki Growth Mindset

Redaksi
×

Mengajarkan Anak untuk Memiliki Growth Mindset

Sebarkan artikel ini

DALAM terminologi parenting positif ada istilah growth mindset – pola pikir berkembang –   dalam pola asuh anak untuk meningkatkan kemampaun berpikir anak dan kemampuan resilien sejak masa  pertumbuhannya.

Penting bagi orang tua untuk memahami bagaimana pola pikir anak mereka memengaruhi perilaku, motivasi, dan prestasi mereka. Semakin banyak orang tua yang menggunakan mindset berkembang sebagai strategi untuk meningkatkan motivasi anak, dan strategi yang sama ini dapat digunakan di rumah dengan hasil yang luar biasa.

Apa itu growth mindset?

Profesor Stanford Carol Dweck dalam bukunya ‘Mindset’, menggambarkan orang-orang yang percaya bahwa kesuksesan mereka bergantung pada waktu dan usaha. Orang dengan mindset berkembang merasa keterampilan dan kecerdasan mereka dapat ditingkatkan dengan usaha dan ketekunan. Mereka menerima tantangan, bertahan melalui rintangan, belajar dari kritik dan mencari inspirasi dalam kesuksesan orang lain.

“Dalam growth mindset, orang percaya bahwa kemampuan paling dasar mereka dapat dikembangkan melalui dedikasi dan kerja keras otak dan bakat hanyalah titik awal. Pandangan ini menciptakan kecintaan belajar dan ketahanan yang penting untuk pencapaian besar.” (Dweck, 2015)

Bagaimana mengembangkan growth mindset dalam diri anak Anda?

Sebagai orang tua, Anda memainkan peran besar dalam memengaruhi pola pikir anak-anak Anda, jadi penting bagi Anda untuk mencontohkan mindset berkembang untuk anak-anak Anda. Menunjukkan kepada anak-anak Anda bahwa Anda senang dengan tantangan, melihat kesalahan sebagai kesempatan belajar, dan memahami nilai dari latihan dan mencoba berbagai strategi akan sangat membantu dalam mengembangkan mindset berkembang mereka.

Memahami mindset

Sebuah mindset  berkembang adalah keyakinan yang mendasari bahwa kemampuan dapat dikembangkan melalui usaha dan praktek. Anak-anak dengan pola pikir  berkembang dapat bertahan dalam menghadapi tantangan karena mereka memahami bahwa usaha dan kerja keras dapat mengubah kemampuan dan kecerdasan.

Sementara pola pikir tetap – fixed mindset adalah keyakinan bahwa kecerdasan itu statis, dan tidak dapat diubah. Ketika anak-anak memiliki fixed mindset, mereka cenderung mudah menyerah ketika menghadapi rintangan, karena mereka percaya bahwa mereka tidak memiliki apa yang diperlukan untuk mempelajari hal-hal yang sulit

Apa yang bisa orang tua lakukan untuk menumbuhkan dan menguatkan mindset berkembang pada anak?

Orang tua sering bertanya-tanya apa yang bisa mereka lakukan dan katakan untuk menumbuhkan pola pikir anak mereka dari tetap menjadi tumbuh.

Salah satu faktor penting untuk dapat mengembangkan kecerdasan ini adalah keyakinan bahwa kecerdasan adalah hasil kerja keras dan belajar. Orang tua perlu menanmkan visi berikut kepada anak-anak mereka:

1. Ajari Anak Anda bahwa berbuat kesalahan itu dalam belajar itu tidak apa-apa

Mindset  ini sebenarnya secara alami sudah biasa dilakukan orang tua dalam masa tumbuh kembang anak, ketika merek mulai belajar mencoba atau belajar sesuatu yang baru. Namun kebanyakan pola iini berubah menjadi tekanan dan cemooh saat anak mulai beranjak besar. Kesalahan atau kegagalan sering menjadi malapetaka bagi anak, kemudian menjadi fixed mindset.

2. Ajari mereka untuk mencoba ide dan pendekatan baru untuk memecahkan masalah

Berbagai masalah dan tugas memerlukan strategi dan metode yang berbeda untuk diselesaikan. Jika anak Anda sedang bergumul dengan suatu masalah, tanyakan apakah ada cara lain yang mungkin berhasil untuk memecahkan masalah tersebut.

3. Ajari mereka untuk tetap berusaha menyelesaikan masalah yang sulit, meski mereka tidak dapat melihat solusi akhir.