Scroll untuk baca artikel
Edukasi

Mengapa anak berbohong? Hal yang Perlu Orangtua Lakukan

Redaksi
×

Mengapa anak berbohong? Hal yang Perlu Orangtua Lakukan

Sebarkan artikel ini

Kebohongan tingkat selanjutnya adalah anak yang mengatakan sesuatu yang tidak benar, untuk mendapatkan keuntungan dirinya, atau melakukan sesuatu terhadap  orang lain. Ini kebohongan yang mulai serius, dan perlu pendekatan lebih dalam.

Teguran keras dapat dilakukan dan meminta anak untuk menyelesaikan masalahnaya jika berhubungan dengan orang lain. Gunakan metode persuasif lewat cerita kisah orang-orang yang jujur, dan dampak panjang tentang kebohongan. Anak yang sering berbohong untuk kesenangan diri sendiri  menunjukkan bahwa selama ini dia membutuhkan perhatian lebih.

Orangtua perlu memahami tentang apa yang selama ini belum tercukupi dari kebutuhan anak, karena saat ia meminta secara langsung, orangtua pernah dan atau sering mengabaikan.

Jika kebohongan yang lebih serius, seperti anak yang lebih besar berbohong tentang di mana mereka berada atau apakah mereka telah mengerjakan pekerjaan rumah mereka, orang tua dapat memikirkan konsekuensinya. Anak-anak harus jelas bahwa akan ada akibat/konsekuensi dari kebohongan semacam ini, jadi itu tidak akan muncul begitu saja. 

Konsekuensi untuk tingkat kebohongan semacam itu hendaknya untuk jangka pendek, tidak berlebihan dan membuat anak frustasi atau rendah diri karena diancam atau dipermalukan.

Orangtua perlu memberi kesempatan kepada anak untuk mempraktikkan perilaku yang jujur, karena jika mereka jujur, tidak akan mendapat konsekwensi yang berat, tentu harus dijelaskan, bahwa kebohongan bisa membahayakan diri sendiri dan juga orang  lain.

Beberapa tips berikut juga bisa Anda  lakukan  dengan menekankan pentingnya kejujuran dalam keluarga,  Anda dapat membantu anak-anak memahami apa yang dapat terjadi jika mereka berbohong:

  • Lakukan percakapan tentang berbohong dan mengatakan yang sebenarnya dengan anak-anak Anda. Misalnya, ‘Bagaimana perasaan ibu jika ayah membohonginya?’ atau ‘Apa yang terjadi jika kamu membohongi  gurumu?’
  • Bantu anak Anda menghindari situasi di mana mereka merasa perlu berbohong. Misalnya, jika Anda bertanya kepada anak Anda apakah mereka menumpahkan susu, anak Anda mungkin merasa tergoda untuk berbohong. Untuk menghindari situasi ini, Anda bisa mengatakan, ‘Mamah  melihat ada sesuatu terjadi dengan susu. Mari kita bersihkan’.
  • Pujilah anak Anda karena mengakui melakukan sesuatu yang salah. Misalnya, ‘Saya sangat senang Anda memberi tahu saya apa yang terjadi. Mari kita bekerja sama untuk menyelesaikan masalah’.
  • Jadilah panutan untuk mengatakan yang sebenarnya. Misalnya, ‘Saya membuat kesalahan dalam laporan yang saya tulis untuk pekerjaan hari ini. Saya memberi tahu bos saya agar kami bisa memperbaikinya’.
  • Gunakan lelucon untuk mendorong anak Anda mengakui kebohongan tanpa konflik. Misalnya, anak prasekolah Anda mungkin berkata, ‘Teddy bear saya memecahkannya’. Anda bisa mengatakan sesuatu seperti, ‘Saya ingin tahu mengapa teddy melakukan itu?’ Teruskan lelucon itu sampai anak Anda mengakuinya. [Luk]