Kedua Commitment. Seorang leader senantiasa dapat membangun komitmen yang telah di putusakan bersama untuk pencapaian tujuan organisasi. Adapun komitmen yang perlu dibangun antara lain Inspiring, engaging dan unifying.
Inspiring – People require meaning and purpose to make work fulfilling. Pemimpin yang Agile, focus pada membangun tehadap pemahaman dan tujuan yang sama yang menghasilkan visi yang applicable serta berarti bagi perusahaan. Cara kerja seorang pemimpin yang agile, sangat memperhatikan suasana hati dan fikiran rekan kerjanya untuk menyatukan dan menyelaraskan nilai-nilai ke dalam Tindakan.
Engaging – Emotion is a foundation to enhanced creativity and innovation. Pemimpin yang “agile”, menginspirasi orang lain dalam bekerja. Memahami bahwa emosi merupakan bagian penting dan jika seseorang bekerja melibatkan emosi maka akan menghasilkan potensi terbaiknya. Inovasi dan kreatifitas sangat bergantung dari dorongan seorang pemimpin yang jujur dan transparan.
Unifying – Leadership lives everywhere in the organization. Agile Leadership harus menyerap semua aspek dari organisasi atau berinisiatif perubahan. Cara kerja dari seorang leader yang agile adalah mengembangkan organisasi yang lebih dalam dengan menciptakan peluang-peluang dari orang-orang yang dipimpinnya.
Para pemimpin masa depan, memberikan bimbingan dan melaksanakan sebagai pemimpin yang melayani (Servant Leader) dalam membangun budaya yang agile.
Ketiga Collaboration. Seorang leader senantiasa dapat menyatukan perbedaan fungsi unit organisasi, dan menyatupadukan berbagai karakter seluruh tim untuk satu visi dan misi organisasi. Adapun collaboration meliputi pemberdayaan (Empowering), pencapaian hasil (Achieving) dan inovasi (Innovating).
Unifying – Leaders devolve appropriate power and authority. Agile Leadership mengetahui siapa yang memberikan kontribusi terbaik, loyal dan bersemangat. Memberdayakan seseorang didasarkan dari keterampilan serta menyeimbangkan kebutuhan dan tekanan yang muncul.
Leader yang agile mengetahui bahwa pemberdayaan bukan merupakan konsep namun merupakan rangkaian perilaku kepemimpinan yang konteks perubahan saat ini.
Achieving – Collaborative communities achieve more than individuals. Agile Leadership membangun komunitas dalam kepercayaan, rasa hormat yang tinggi dan suasana hubungan kerja yang baik. Pemimpin yang agile, memahami bahwa memaafkan, berfikir positif, kedermawanan dan berterimakasi merupakan bagian penting dalam menjaga suasana kantor.
Leader yang agile mendorong untuk belajar dan meningkatkan kinerja yang sustain yang menghasilkan manfaat bagi organisasi.