Harga mata uang kripto bitcoin terus meroket. Teranyar, pada Kamis (18/2/2021) harga bitcoin tembus mencapai 730 juta rupiah per-bitcoin-nya. Angka ini mencatatkan rekor harga tertinggi sepanjang sejarah dan menunjukkan tanda-tanda mata uang digital ini semakin diterima semua pihak.
Kenaikan harga Bitcoin dalam beberapa perdagangan terakhir seiring dengan semakin banyak perusahaan keuangan menyatakan minatnya terhadap salah satu mata uang digital tersebut. Setelah Tesla dan Mastercard berencana menerima pembayaran dengan bitcoin, kekinian, Apple memutuskan untuk mendukung penggunaan bitcoin sebagai alat pembayaran.
Transaksi tersebut melalui perusahaan pihak ketiga yaitu Bitpay. Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) ini merupakan penyedia layanan pembayaran mata uang kripto bitcoin. Pihak Bitpay mengungkapkan bahwa hadirnya layanan ke Apple Pay akan mempermudah para pengguna dalam membeli berbagai produk yang diproduksi oleh Apple.
Tren kenaikan harga uang kripto diprediksi masih akan memanjang di tahun ini, termasuk harga bitcoin yang nyaris menembus level US$ 50.000 per btc, prediksinya di jangka panjang kenaikan bisa berlanjut hingga US$ 100.000 per btc. Bahkan, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) merilisn Bitcoin menguasai pangsa pasar perdagangan aset kripto hingga saat ini.
Meski demikian, perkembangan bitcoin di Indonesia masih relatif lamban dan tertinggal dari negara lain. Salah satu faktornya adalah kurangnya pengetahuan tentang itu. Lalu ada pula hambatan legal-formal karena otoritas moneter dan keuangan belum mengakuinya. Inisiator jual-beli dinar-dirham saja saat ini harus meringkuk ditahanan karena dianggap melanggar hukum.
Mengenal Bitcoin
Bitcoin merupakan mata uang digital yang beroperasi secara independen dari pengawasan pihak ketiga, baik bank maupun pemerintah. Walaupun disebut sebagai mata uang digital, Bitcoin sebenarnya hanya sebuah file komputer yang disimpan dalam dompet digital. Untuk mendapatkan Bitcoin, seseorang bisa membelinya menggunakan uang “nyata”, menjual barang dan menerima pembayaran dengan Bitcoin, serta membuatnya dengan komputer atau yang kerap disebut ‘menambang’.
Bitcoin diciptakan oleh Satoshi Nakamoto. Namun, nama tersebut masih diselubungi teka-teki. Pasalnya, Satoshi Nakamoto itu bukan nama orang, bukan pula nama algoritma AI. Nama Satoshi Nakamoto ini adalah sebuah pseudonym atau nama samaran. Sejak 2008 sampai saat ini belum ada yang mampu mengungkap sosok atau kelompok dengan nama yang membuat mata uang digital Bitcoin itu.
Pada 2008, sosok bernama samaran Satoshi Nakamoto itu menerbitkan sembilan ‘white paper’ yang menyebut bitcoin pertama kalinya. Peer-to-peer electronic cash yang bisa disebut juga sebagai sistem elektronik yang bersifat gotong royong.
Tidak lama setelah itu, Satoshi Nakamoto meluncurkan perangkat lunak Bitcoin untuk yang pertama kali. Sosok misterius itu bermitra dengan para pengembang dan para pengkoding online untuk menghadirkannya kepada publik.
Bitcoin kemudian berkembang pesat hingga sosok misterius bernama Satoshi Nakamoto pun lenyap secara tiba-tiba. Berbagai pihak berusaha mengungkap sosok di balik nama ini namun selalu gagal.
Melansir Cryptopotato, kemudian spekulasi berkembang, ada yang berpendapat bahwa Satoshi Nakamoto merupakan sebuah akronim dari nama raksasa elektronik yaitu Samsung, Toshiba, Nakamichi, dan Motorola. Sebagian lagi menyebutkan nama besar di balik sosok Satoshi Nakamoto. Ada yang mengaitkannya dengan Nick Szabo dan Hal Finney yang berperan sebagai kriptografer.