Selain soal sebagian indikator yang memburuk, ketahanan eksternal Indonesia belum cukup teruji oleh guncangan eksternal yang cukup besar.
Indonesia memiliki pengalaman buruk pada tahun 1997/1998, dan kemudian terdampak namun cukup berhasil bertahan pada tahun 2008/2009. Setelahnya belum ada ujian kondisi eksternal yang terbilang berat.
Padahal, kondisi terkini dan dinamika beberapa tahun ke depan amat perlu diwaspadai oleh otoritas ekonomi. Kondisi global penuh ketidakpastian akibat pandemi Covid-19 dan beberapa perubahan faktor lain yang makin berpengaruh. Di antaranya perkembangan teknologi, tren bisnis, instrumen keuangan, kecenderungan aturan lingkungan hidup, dan lain sebagainya.
Sementara itu, perekonomian domestik belum benar-benar pulih. Dapat dikatakan pula proses pemulihan cukup bergantung pada dinamika global.
Sebagai contoh, peningkatan produksi (PDB) amat membutuhkan peningkatan ekspor sekaligus impor. Pembiayaan APBN amat dipengaruhi oleh ketertarikan asing untuk membeli SBN. Modal asing melalui Investasi Langsung dan jenis Investasi Lainnya masih amat diharapkan untuk mendorong laju investasi dalam perekonomian. []
Kontributor: Awalil Rizky