Komposisinya berdasar nilai pasar pada tahun 2020: produk primer sebesar 45,4 persen, produk manufaktur sebesar 50,9 persen, dan produk lainnya 3,6 persen.
Komposisinya produk primer di kisaran separuh dari total ekspor ini telah bertahan lama. Porsinya memang terkesan naik dan turun, namun lebih disebabkan oleh fluktuasi harga komoditas.
Jika dilihat berdasar harga riil, tidak banyak perubahan komposisi selama 10 tahun terakhir. Meski tidak sebesar masa orde baru ketika booming minyak, Indonesia belum berhasil keluar dari ketergantungan atas produk primer sebagai andalan ekspor.
Negara tujuan ekspor nonmigas didominasi oleh 10 negara utama yang porsinya pada tahun 2020 mencapai 69,6 persen. Selama satu dekade terakhir, porsinya memang selalu di kisaran 70 persen. Bahkan 5 negara utama mencapai lebih dari separuh (51,7 persen) dari total nilai ekspor nonmigas tahun 2019, yaitu: Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang, India dan Singapura. []