Barisan.co
  • Beranda
  • Opini
  • Analisis
    • Esai
    • Analisis Awalil
    • Perspektif
  • Kolom
  • Khazanah
  • Lifestyle
  • Sosok
  • Sastra
  • Barisan Tv Network
    • Barisan Tv
    • Awalil Rizky
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Ekonopedia

Mengenal Utang Luar Negeri [Bagian Empat]

Oleh: Awalil Rizky

:: Redaksi Barisan.co
15 Juni 2021
dalam Ekonopedia
Mengenal Utang Luar Negeri [Bagian Empat]

Ilustrasi barisan.co/Bondan PS.

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

BARISAN.CO – Kondisi Utang Luar Negeri (ULN) biasa dicermati dari perkembangan beberapa indikatornya. Pada bagian terdahulu antara lain telah dijelaskan tentang posisi ULN Indonesia secara keseluruhan dan laju pertumbuhan selama beberapa tahun. Disajikan pula beberapa informasi mengenai para pihak yang berutang (debitur), komposisi kreditur, mata uang dan berdasar jatuh temponya.

Sebagian indikator ULN berupa rasio atau perbandingan antara dua besaran. Di antaranya yang paling sering dicermati adalah: Rasio Utang terhadap Ekspor, Rasio Utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), dan Rasio Utang terhadap Cadangan devisa.

Dalam hal terhadap cadangan devisa, secara lebih khusus dicermati utang yang berjangka pendek, baik berdasarkan waktu asal maupun waktu sisa.

Rasio utang luar negeri terhadap nilai ekspor Indonesia mengindikasikan kondisi yang tidak membaik selama beberapa tahun terakhir: Sempat sebesar 100,97% pada akhir tahun 2011. Artinya posisi utang luar negeri hampir setara dengan nilai ekspor pada tahun tersebut.

BACAJUGA

Mengenal Utang Luar Negeri [Bagian Lima]

Mengenal Utang Luar Negeri [Bagian Lima]

23 Juni 2021
Mengenal Utang Luar Negeri [Bagian Tiga]

Mengenal Utang Luar Negeri [Bagian Tiga]

6 Juni 2021

Cenderung meningkat setelah itu sampai dengan tahun 2016. Sempat sedikit menurun pada tahun 2017 dan 2018. Kembali meningkat pada tahun berikutnya, hingga mencapai 39,41% pada Desember 2020.

Grafik 1: Persentase Rasio ULN/Ekspor (2009-2020)

Sumber data: Bank Indonesia, SULNI.

Secara internasional, data ULN banyak negara secara cukup rinci antara lain dipublikasikan oleh Bank Dunia. Publikasi terkininya berupa laporan berjudul International Debt Statistics (IDS) 2021.

Laporan tersebut menyajikan beberapa rincian utang banyak negara hingga kondisi akhir 2019. Di antaranya mengenai besaran posisi utang, sumber utang, dan beberapa rasio utang.

Menurut laporan tersebut, Indonesia termasuk ke dalam 10 negara berpendapatan kecil-menengah dengan posisi utang luar negeri terbesar pada 2019. Berada pada posisi ke-6 dalam daftar yang tak memasukkan China, dengan total utang sebesar US$402,08 miliar.

Laporan tersebut dipublikasi saat pandemi telah memberi dampak besar pada kondisi ekonomi, namun masih memakai data kondisi utang sebelum perkonomian terdampak.

Dengan demikian, bisa digunakan sebagai bahan analisis mengenai risiko yang akan meningkat karena harus berutang lebih banyak. Juga tentang beban pembayaran utang sebelumnya yang berpotensi menyedot sumber daya yang dibutuhkan mendanai krisis kesehatan dan mempercepat upaya pemulihan ekonomi.

Laporan juga menyajikan beberapa rasio utang untuk masing-masing negara dan kelompok negara, termasuk rasio posisi ULN atas ekspor (External debt stocks to exports). Ada sedikit perbedaan besaran rasio dengan SULNI Bank Indonesia dikarenakan perlakuan data statistik.

IDS menyajikan External debt stocks to exports Indonesia sebesar 194% pada tahun 2019. Posisi ULN Indonesia telah hampir dua kali lipat dari nilai ekspor. Lebih tinggi dari rasio seluruh negara berpendapatan rendah dan menengah sebesar 107%. Posisi ULN dari seluruh negara pada kelompok itu (Indonesia ikut diperhitungkan) hampir setara dengan nilai ekpornya.  

Sedangkan dalam hal rasio utang luar negeri atas PDB, tercatat dalam SULNI Bank Indonesia sempat hanya sebesar 25,03% pada akhir tahun 2011. Setelahnya cenderung meningkat sampai dengan tahun 2015. Sempat turun pada periode tahun 2016 dan 2017. Meningkat kembali pada tahun 2018 hingga menjadi 39,41% pada akhir 2020.

Grafik 2: Persentase Rasio ULN/PDB (2009-2020)

Sumber data: Bank Indonesia, SULNI.

Laporan International Debt Statistics (IDS) 2021 yang telah dikutip di atas, memakai rasio dengan besaran Gross National Income (GNI). GNI mencakup pendapatan neto faktor luar negeri, sehingga dalam kasus Indonesia, GNI sedikit lebih kecil dibanding GDP (PDB).

IDS menyajikan data posisi ULN Indonesia sebesar US$402 miliar, sedangkan GNI sebesar US$1.086 miliar pada tahun 2019. Dengan demikian, rasionya sebesar 37%. Laporan IDS memperlihatkan rasio seluruh negara berpendapatan rendah dan menengah (termasuk Indonesia) sebesar 26%. Dengan kata lain, rasio Indonesia lebih tinggi dari rata-rata.

Indikator rasio posisi ULN dengan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2020 dilaporkan Bank Indonesia sebesar 32,55%. Diperoleh dari posisi ULN sebesar US$417,48 miliar, dan posisi cadangan devisa sebesar US$135,9 miliar.

Grafik 3: Persentase Rasio Posisi Cadangan Devisa/ULN (2010-2020)

Sumber data: Bank Indonesia, SULNI.

Data SULNI Bank Indonesia memperlihatkan rasio ini cenderung turun selama beberapa tahun terakhir, meski sedikit membaik pada tahun 2020. Laporan IDS 2021 juga menunjukkan rasio Indonesia sebesar 31% pada tahun 2019. Jauh lebih rendah dibanding rata-rata seluruh negara berpendapatan rendah dan menengah yang mencapai 72%.

Hal itu antara lain sekurangnya menunjukkan dua hal. Pertama, masuknya ULN memang langsung menambah cadangan devisa. Namun dalam kurun waktu berikutnya, secara keseluruhan ULN kurang efektif dalam mendorong produksi yang menghasilkan devisa. Porsi ULN yang dipakai sebagai modal memproduksi barang dan jasa yang dijual ke dalam negeri, masih cukup besar.

Kedua, kemampuan dalam membayar beban ULN Indonesia terindikasi makin menurun. Posisi ULN yang makin besar membutuhkan cadangan devisa yang lebih banyak untuk membayar pokok utang dan bunga utang.

Tentang kemampuan membayar beban ULN serta perhitungan risikonya di masa mendatang akan dibahas dalam tulisan selanjutnya. []

Tulisan tentang Utang Luar Negeri lainnya:

  • Bagian 1
  • Bagian 2
  • Bagian 3
  • Bagian 4
  • Bagian 5

Sumber: Awalil Rizky
Editor: Ananta Damarjati
Topik: Ekonopedia Utang Luar Negeri
Bagikan5Tweet3Send
Redaksi Barisan.co

Redaksi Barisan.co

Media Opini Indonesia

POS LAINNYA

Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Tiga)
Ekonopedia

Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Empat)

4 Januari 2023
Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Tiga)
Ekonopedia

Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Tiga)

2 Januari 2023
Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Satu)
Ekonopedia

Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Dua)

15 Mei 2022
Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Satu)
Ekonopedia

Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Satu)

5 Mei 2022
Memahami Angka Pengangguran (Bagian Satu)
Ekonopedia

Memahami Angka Pengangguran (Bagian Delapan)

30 April 2022
Memahami Angka Pengangguran (Bagian Satu)
Ekonopedia

Memahami Angka Pengangguran (Bagian Tujuh)

21 April 2022
Lainnya
Selanjutnya
Marsekal Hadi Pensiun November, Calon Panglima Pengganti Mulai Dipetakan

Marsekal Hadi Pensiun November, Calon Panglima Pengganti Mulai Dipetakan

Kemenaker Kurang Sumber Daya Awasi Meningkatnya Jumlah Pekerja Anak

Kemenaker Kurang Sumber Daya Awasi Meningkatnya Jumlah Pekerja Anak

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

hari aids sedunia 2023
Berita

Hari AIDS Sedunia 2023, Heri Yusuf: Pentingnya Program Kesehatan dan Edukasi Masyarakat

:: Alfin Hidayat
1 Desember 2023

Hari AIDS Sedunia 2023

Selengkapnya
jubir muda timnas amin

Pelajar SMA Jadi Jubir Muda Timnas AMIN, Apa yang Menarik dari Sosok Kemal dan Azril Ini

1 Desember 2023
Investasi Asing Berbiaya Mahal pada Era Jokowi

Investasi Asing Berbiaya Mahal pada Era Jokowi

1 Desember 2023
nilai kemanusiaan

7 Nilai Kemanusiaan untuk Anak, Orang Tua Patut Menanamkan Sejak Dini

1 Desember 2023
Mengapa Anies Baswedan Perlu Didukung?

Mengapa Anies Baswedan Perlu Didukung?

1 Desember 2023
Profil Mutiara Annisa Baswedan, Putri Capres Nomor Urut 1

Profil Mutiara Annisa Baswedan, Putri Capres Nomor Urut 1

1 Desember 2023
Ferry Irwandi Bantah Gen Z Tak Punya Rumah Karena Boros

Ferry Irwandi Bantah Gen Z Tak Punya Rumah Karena Boros

1 Desember 2023
Lainnya

SOROTAN

Pemimpin Karbitan dan Kaderisasi Pemimpin
Opini

Pemimpin Karbitan dan Kaderisasi Pemimpin

:: Muzakkir Djabir
1 Desember 2023

Oleh: Muzakkir Djabir Cinnong, Diaspora Indonesia di Amerika Serikat POLEMIK politik dinasti menyeruak di ruang publik, dipicu oleh kontroversi Putusan...

Selengkapnya
Horeee…PDIP Jadi Oposisi

Food Estate, Proyek Gagal yang Bakal Dilanjutkan Prabowo

29 November 2023
gibran panorama revolusioner

Gibran: Panorama Revolusioner

27 November 2023
Menuju Satu Kemakmuran Bersama AMIN

Menuju Satu Kemakmuran Bersama AMIN

25 November 2023
Palestina, dan Kilas Balik Sejarah Heroisme Mahasiswa UII Yogyakarta

Palestina, dan Kilas Balik Sejarah Heroisme Mahasiswa UII Yogyakarta

25 November 2023
Janji Mattoangin Internasional Stadium?

Janji Mattoangin Internasional Stadium?

22 November 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Beranda
  • Opini
  • Analisis
    • Esai
    • Analisis Awalil
    • Perspektif
  • Kolom
  • Khazanah
  • Lifestyle
  • Sosok
  • Sastra
  • Barisan Tv Network
    • Barisan Tv
    • Awalil Rizky

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang