Scroll untuk baca artikel
Blog

Mengenang Gerakan 1 Maret di Korea dan Bagaimana Mereka Mempertahankan Bahasanya

Redaksi
×

Mengenang Gerakan 1 Maret di Korea dan Bagaimana Mereka Mempertahankan Bahasanya

Sebarkan artikel ini

Indonesia memang masuk ke daftar 100 negara dengan kemampuan bahasa Inggris terbaik, namun kemampuan Korea yang menginvansi budayanya dengan beragam cara termasuk K-pop dan K-drama membuat bahasa Korea popular.

Buruknya lagi, pada Agustus 2015, Kementerian Tenaga Kerja menghapus syarat bisa berbahasa bagi tenaga kerja asing (TKA) dengan alasan agar tidak menghambat investasi. Jika dibandingkan dengan masyarakat Indonesia yang ingin bekerja di luar negeri, mereka harus memiliki kemampuan berbahasa sesuai dengan negara yang dituju. Ini bukan soal adil atau tidak adil. Namun, membudayakan bahasa sendiri termasuk bagi TKA yang ingin bekerja di Indonesia amat penting. Hal ini dikarenakan Bahasa Indoesia merupakan identitas bangsa negara ini karena yang membedakan negara ini dengan negara lain salah satunya ialah bahasa.

Mengutip dari Kontan.co.id, jumlah TKA di Indonesia pada tahun 2020 mencapai angka 98.902 orang. Dari data tersebut TKA asal China berada di peringkat pertama yaitu 36,17 persen atau setara dengan 35.781 orang. Disusul dengan Jepang 12.823 orang, Korea Selatan 9.097, India 7.536, Malaysia 4.816 orang, Philipina 4.536 orang, Amerika Serikat 2.596 orang, Australia 2.540 orang, Inggris 2.176 orang, Singapura 1.994 orang serta sisanya 15.817 dari negara lainnya. []