Semua generasi, dari mulai Generasi Z yang lahir antara 1997 dan 2012 , Generasi X (lahir antara 1965 dan 1980), baby boomers (lahir antara 1946 dan 1964), Generasi Alpha (lahir antara 2013 dan 2024), Generasi Beta (lahir antara 2025 dan 2039), yang hidup kini hidup di era digital. Karena itu, tidak terlepas dari gajet/gawai dan Medsos. Tak terkecuali generasi baby boomers.
Di tingkat global, data per Juli 2024 menunjukkan, facebook menjadi platform Medsos paling banyak digunakan di dunia, dengan 3,1 miliar pengguna, atau 37% dari populasi dunia. Disusul YouTube menempati peringkat kedua dengan 2,7 miliar pengguna. Platform urutan selanjutnya ditempati WhatsApp, Instagram, dan TikTok. Penggunaan Medsos dewasa ini tidak hanya terbatas pada komunikasi pribadi, tetapi juga sebagai wadah berkomunikasi, mencari informasi, berbagi informasi, berdiskusi, dan menyebarkan pemahaman dan keyakinan agama.
Karakteristik umum baby boomers dicirikan sebagai orang yang berkomitmen, mandiri, kompetitif, dan mempunyai karakter yang matang karena ditempa oleh keadaan yang sulit. Dalam kontek pemahaman, identitas dan perilaku keaagamaan, generasi baby boomers cenderung dianggap memiliki keyakinan mutlak kepada Tuhan dan meyakini bahwa agama merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan, dibandingkan dengan Generasi X dan Generasi Milenial.
Namun sejumlah riset menunjukkan, baby boomers sebagai kelompok yang sedang dalam masa transisi keagamaan karena mereka cenderung kurang religius dibandingkan kelompok sebelumnya dan lebih religius dibandingkan penerus mereka (Twenge et al., 2016). Selain itu, ada yang mengidentifikasi empat kelas perilaku keagamaan yang berbeda: sangat religius, agak religius, agak religius, dan agak religius secara pribadi (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9106286).
Hasil kesimpulan dari interview terhadapi nforman penelitian diperoleh sejumlah temuan penelitian. Diantaranya kalangan baby boomers di Narathiwat cukup familiar dengan Medsos. Berbeda dengan di tingkat dunia maupun Indonesia, Medsos yang paling banyak digunakan di Narathiwat adalah Line. Suatu platform Medsos sosial yang juga dapat berfungsi sebagai instant messenger. Biasanya digunakan untuk chatting, berkirim pesan, dan berinteraksi dengan pengguna lain. Line tersedia di semua perangkat ponsel cerdas (iPhone, Android, Windows Phone) dan juga di PC dan Table.
Perbedaan pemahaman keagaman pada sejumlah masalah cabang (furuiyah) atau perbedaan pendapat (khilafiyah khilafiyah, di Medsos menjadi narasi paling krusial. Informan Muhammad Tohir bih Haji Abdullah merinci sejumlah narasi keagamaan yang menjadi sumber perdebatan. Misalnya, tentang membaca basmalah sebelum membawa surat Al-Fatihah dalam shalat atau tidak membaca basmalah; saat membaca salawat Nabi Muhammad SAW sambil berdiri atau cukup duduk saja; penentuan shalat Idul Adha dengan cara ru’yat dan hilal atau mengacu pada pelaksanaan Idul Adha di Arab Saudi, dan sebagainya.