Scroll untuk baca artikel
Blog

Menikmati Asrinya Hutan Kota Sangga Buana, Ketua JTF Ajak Jaga dan Lestarikan Lingkungan

Redaksi
×

Menikmati Asrinya Hutan Kota Sangga Buana, Ketua JTF Ajak Jaga dan Lestarikan Lingkungan

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Tak banyak yang tahu bahwa di Jakarta ada beberapa hutan kota yang keberadaannya dapat dijadikan sebagai paru-paru kota, serapan air dan menjaga keseimbangan ekosistem di tengah lahan yang makin sempit di Jakarta. Salah satu tempat tersebut adalah Hutan Kota Sangga Buana, Kali Pesangrahan, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Ketua Jakarta Tourism Forum (JTF) Salman Dianda Anwar bersama dengan kawan-kawan alumni Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia pada Ahad (14/03/2021) bertandang ke Hutan Kota Sangga Buana yang merupakan garapan Chaerudin atau yang biasa disebut Babeh Idin, jawara silat Betawi dan guru silat Iko Uwais artis Indonesia yang sudah berkiprah di film Hollywood The Raid.

Di dalam Hutan Kota Sangga Buana ini terdapat tanaman-tanaman khas hutan seperti kopi, porang, pete, durian, rambutan, dan tanaman lainnya. Sementara itu, di dalam area Hutan Kota ini terdapat Kali Pesangrahan yang sempat meluap beberapa waktu lalu.

Salman yang juga menjadi Co-Founder dan Pengurus Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI) ini mengatakan bahwa, dirinya takjub masih ada beberapa hutan kota yang bisa dijaga keberadaannya di Jakarta sebagai paru-paru kota, serapan air dan menjaga keseimbangan ekosistem di tengah persaingan alih fungsi lahan.

“Ya, hutan kota ini harus dijaga, dilestarikan, dan dipertahankan karena di tengah persaingan alih fungsi lahan ini kebutuhan lahan terus bertambah sementara lahan yang ada hanya segitu-segitu saja,” kata Salman Dianda Anwar kepada tim Barisan.co, Kamis (18/03/2021).

Keberadaan Hutan Kota ini sangat baik bagi generasi muda guna menanamkan nilai-nilai menjaga lingkungan dan keberlanjutan serta edukasi sekaligus hiburan bagi masyarakat. Tidak banyak anak-anak ibukota yang bisa melihat langsung berbagai jenis tumbuhan dan tanaman, misal pohon bambu, kopi, durian, rambutan, pisang dan lain sebagainya sekaligus untuk merasakan sensasi dalam hutan dan melihat ikan-ikan di sungai.

“Saya sangat senang karena di Sangga Buana ini terbuka untuk akses publik dan anak-anak dimana ada fasilitas lapangan bola, badminton, tempat pertunjukan, masjid, pendopo, gazebo, jogging track, dan halaman parkir yang lumayan luas serta areanya yang menyatu dengan perkampungan warga,” ujar Salman.

Salman sadar, keberadaan Hutan Kota Sangga Buana ini yang lokasinya dekat dengan pusat kawasan bisnis, perkantoran, dan kawasan-kawasan mewah lainnya, tentunya  tidak mudah untuk menjaga area yang luasnya kurang lebih 140an hektar ini. Belum lagi ‘godaan’ untuk mengubah fungsinya.

Untuk itu, lanjut Salman, sebagaimana imbauan dan spirit kerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dibutuhkan kerja sama antara Pemerintah Pusat dan Daerah serta elemen masyarakat dan warga DKI Jakarta untuk senantiasa menjaga kelestarian alam dan ekosistem ini.

Pada kesempatan itu, Salman dengan Babe H. Iding dan beberapa kawan-kawan PISPI, Lembaga Kebudayaan Betawi, Alumni ISMPI dan Jakarta Tourism Forum berbincang santai sambil membahas berbagai hal yaitu urban farming, merawat dan melestarikan lingkungan, silat, budaya Betawi, prospek agribisnis dan pariwisata alam atau ecotourism khususnya.

“Sambil membahas berbagai hal saya dan kawan-kawan juga menikmati makanan khas Betawi dengan menu andalan ayam goreng kriuknya, sayur asam kuning, tahu, tempe, dan tak lupa sambal serta teh tawar panas. Sungguh nikmatnya dan mantap!” lanjut Salman.

Salman sangat merekomendasikan bagi anak-anak milenial dan keluarga untuk dapat menikmati dam menjaga keberadaan beberapa hutan kota dan taman kota yang ada di Jakarta khususnya.