Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Opini

Meninggalkan Pasangan Beracun Bukan Hal Mudah

:: Opini Barisan.co
13 April 2021
dalam Opini
Meninggalkan Pasangan Beracun Bukan Hal Mudah

Ilustrasi: freepik.com

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp
Oleh: Anatasia Wahyudi

Mungkin ada di antara orang terdekat kita yang menjalani hubungan beracun bahkan penuh kekerasan. Tak jarang, kita dengan mudahnya mengatakan untuk meninggalkan pasangannya.

Namun, bagi orang yang menjalani hubungan beracun tidak semudah itu. Ada berbagai alasan dan sepertinya ini bisa menjawab pertanyaan masyarakat tentang alasan memilih bertahan dalam hubungan beracun yang tak berkesudahan.

  1. Segelintir orang berpikir bahwa kekerasan ialah hal yang normal. Ada juga yang beranggapan bahwa kekerasan tersebut ialah bentuk lain dari kasih sayang.
  2. Pelecehan emosional yang dilakukan oleh pasangan membuat seseorang merasa tidak lagi berharga, sehingga mereka memilih untuk bertahan dibandingkan mendapatkan umpatan yang jauh lebih menyakitkan di luaran sana.
  3. Permintaan maaf pelaku terkadang membuat korban tak berdaya. Pelaku akan berjanji untuk dapat lebih mengontrol diri atau juga tidak mengulanginya. Sebagai pasangannya tentu akan menerima permintaan maaf tersebut dengan sepenuh hati.
  4. Perempuan 70 kali lebih memungkinkan untuk terbunuh setelah meninggalkan pasangannya yang beracun. Hal inilah yang membuat mereka tidak memiliki pilihan.
  5. Rata-rata orang yang berada dalam hubungan tidak sehat dan dipenuhi ke sana akan berusaha pergi selama tujuh kali, sebelum pada akhirnya benar-benar pergi meninggalkan pasangannya.
  6. Budaya pop menyalahkan orang yang meninggalkan pasangannya, sehingga setia adalah jalan yang berbahaya yang harus dijalani.
  7. Gaslighting dilakukan pelaku kekerasan setelah konflik agar situasi berbalik dan membuat pasangannya merasa bersalah.
  8. Korban tak jarang percaya bahwa pasangannya akan berubah. Meskipun kenyataannya, tak mudah untuk membuat seseorang berubah dan itu hanya akan menjadi petaka bagi diri sendiri.
  9. Media sosial menjadi salah satu tekanan bagi seseorang agar terlihat dalam hubungan yang sempurna, sehingga mereka berusaha menutupi keburukan pasangan agar tidak ada seorang pun yang tahu ada masalah terjadi di dalamya.
  10. Reaksi orang lain juga akan memengaruhi korban memilih bertahan. Di antara mereka dianggap bodoh karena salah memilih pasangan sehingga mereka khawatir dianggap salah dan dihakimi oleh orang lain.
  11. Pernikahan, anak-anak, dan keuangan menjadi beban berat bagi korban untuk meninggalkan pasangannya yang kasar. Terutama adanya stigma bagi perempuan yang menyandang status janda dan juga dilecehkan bagi laki-laki yang mengalami KDRT oleh pasangannya.

Tidak mudah memang bagi seseorang yang menjalani hubungan beracun terutama bagi mereka yang telah menjalaninya selama bertahun-tahun. Celakanya, mereka bisa jadi mengalami fenomena sindrom Stockholm.

Para pelaku umumnya berlaku baik setelah melakukan kekerasan. Hal ini dilakukan oleh pelaku agar korban bertahan. Walaupun hubungan ini pada akhirnya kandas nantinya, korban hanya akan melihat kebaikan dari pelakunya.

BACAJUGA

No Content Available

Jika Anda mengetahui seseorang dalam hubungan beracun, hal utama yang penting dilakukan ialah hindari pembicaraan yang terkesan mengkritik atau menghakimi orang tersebut atas hubungannya.

Menjadi pendengar yang baik bagi korban adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan. Kemudian, bagikan kisah yang Anda alami dalam hubungan beracun karena ini tidak akan terlihat seperti menghakimi, namun memperlihatkan bahwa Anda juga pernah mengalaminya. Juga, lakukan dengan pelan-pelan. Jangan terlalu menekan apalagi memaksa korban karena itu hanya akan membuat mereka bersalah.

Selalu ada saat dibutuhkan menunjukkan bahwa Anda bersungguh-sungguh untuk membantu mereka keluar dari hubungan beracun. Kemudian, jangan menghakimi atau pun mengkritik mereka, akan tetapi katakan kepada mereka bahwa Anda akan selalu ada untuk mereka.

Segala sesuatu butuh proses sehingga penting bagi Anda untuk melakukan sesuatu dengan tidak konfrontatif dan penuh kasih sayang. Selain itu juga, jangan bersikap sok tahu dengan segala pendapat yang Anda keluarkan.

Memberikan nasihat kepada mereka bukan berarti Anda memahami segalanya yang terjadi. Jadi, jika Anda ingin benar-benar membantu katakakan dengan penuh kelembutan, kehati-hatian, serta penuh perhatian.

Jangan pernah lelah apalagi merasa bahwa Anda sudah cukup untuk memberikan bantuan kepada para korban. Karena jika seseorang belum pernah mengalaminya, Anda bisa saja menganggap ini hal sepele dan menyalahkan korban tersebut.

Melepaskan tangan bukan jawaban. Genggam sampai mereka yakin bahwa kehidupan ini sebenarnya begitu indah tanpa berada hubungan beracun tersebut. []


Anatasia Wahyudi, Staf Barisanco.

Topik: pasangan beracuntoxic relationship
Opini Barisan.co

Opini Barisan.co

Media Opini Indonesia

POS LAINNYA

Filosofi Pohon
Opini

Filosofi Pohon

11 Agustus 2022
Kaum Khawarij Modern
Opini

Potret Keberagamaan yang Ekslusif Kaum Khawarij Modern

9 Agustus 2022
Saat Anies Baswedan Meneladani Karakter dan Ajaran Tuhan Yesus Kristus
Opini

Saat Anies Baswedan Meneladani Karakter dan Ajaran Tuhan Yesus Kristus

15 Juli 2022
Diamnya Anies Menghadapi Fitnah, Tanda Kekuatan Seorang Muslim
Opini

Diamnya Anies Menghadapi Fitnah, Tanda Kekuatan Seorang Muslim

12 Juli 2022
Catatan Kelucuan di Negeri +62
Opini

Catatan Kelucuan di Negeri +62

12 Juli 2022
Pustakawan di Amerika Diteror, di Indonesia Minat Baca Rendah
Opini

Pustakawan di Amerika Diteror, di Indonesia Minat Baca Rendah

9 Juli 2022
Lainnya
Selanjutnya
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo

Perpanjang SIM di Rumah, Aplikasi SIM Presisi Nasional

Petani Bertambah Banyak, Pendapatannya Turun

Petani Bertambah Banyak, Pendapatannya Turun

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

Contoh Perbandingan Tarif Integrasi dan 28 Koridor Transjakarta yang Menerapkannya

Contoh Perbandingan Tarif Integrasi dan 28 Koridor Transjakarta yang Menerapkannya

12 Agustus 2022
Tarif Integrasi

Mulai Hari Ini, Tarif Integrasi Resmi Berlaku di 3 Moda Transportasi

12 Agustus 2022
meningkatkan daya belajar

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan untuk Anak Sebagai “Booster” Daya Belajar

12 Agustus 2022
berbuat baik

Berbuat Baik, Keharusan Bagi Manusia

11 Agustus 2022
anies kenang Habib Zen bin Umar

Anies Baswedan Kenang Habib Zen bin Umar: Berakhlak Mulia

11 Agustus 2022
Jakarnaval

Disparekraf DKI  Gelar Jakarnaval 2022, Bangkitkan Pariwisata Jakarta

11 Agustus 2022
Program Pelatihan Ekonomi Pasar Sosial

Program Pelatihan Ekonomi Pasar Sosial: Pentingnya Kesetaraan

11 Agustus 2022

SOROTAN

Filosofi Pohon
Opini

Filosofi Pohon

:: Redaksi
11 Agustus 2022

Penulis: Andi Rukman Nurdin Karumpa * BELAJAR dari filosofi pohon, selayaknya sebagai seorang insan berakal untuk pandai mempelajari dan mencari...

Selengkapnya
Kaum Khawarij Modern

Potret Keberagamaan yang Ekslusif Kaum Khawarij Modern

9 Agustus 2022
Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

1 Agustus 2022
satu abad chairil anwar

Satu Abad Chairil Anwar, Puisi dan Doa

26 Juli 2022
Film Invisible Hopes

Film Invisible Hopes Mengungkap Sisi Gelap Anak-Anak yang Lahir di Jeruji Penjara

23 Juli 2022
Beredar Surat Pengangkatan Tenaga Honorer Jadi PNS, Begini Penjelasan Kemen PANRB

Pegawai Negeri Dibutuhkan, Tetapi Cenderung Tidak Diapresiasi

21 Juli 2022
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Risalah
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Sastra
  • Khazanah
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang