Scroll untuk baca artikel
Blog

Meski Lansia Tetap Nekat Ikut Demo Tolak Omnibus Law

Redaksi
×

Meski Lansia Tetap Nekat Ikut Demo Tolak Omnibus Law

Sebarkan artikel ini

Barisan.co – Di berbagai daerah menggelar aksi penolakan pengesahan RUU Cipta Kerja Omnibus Law. Di Kota Semarang kaum buruh, mahasiswa dan berbagai elemen termasuk para seniman ikut terlibat demo penolakan, Rabu (7/10/2020)

Massa dari berbagai elemen tersebut mendatangi Kantor DPRD Provinsi Jawa Tengah. Mereka mensuarakan untuk menolak Omnibus Law yang dianggap merugiakan pekerja. Kerugian bagi para pekerja seperti menghapus upah minimum, jam lembur lebih lama, kerja kontrak seumur hidup, pemotongan jam istirahat, dan mempermudah perekrutan Tenaga Kerja Asing (TKA).

Menurut keterangan Presiden Komunitas Kaligawe Teha Edy Djohar, siang menjelang sore yang panas ini. Ribuan buruh bersama mahasiswa tumplek bleg di depan gedung Gurbernuran Jawa Tengah.

“Mereka menolak UU Cipta Kerja Omnibus Law yang telah disahkan DPR kemarin. Undang undang yang dirasa banyak merugikan buruh atau wong cilik ini sejak lama sudah ditolak keberadaannya,” tuturnya.

Teha melanjutakan, saya menyadari saya sudah lansia. 60 tahun lebih. Dan tak paham apa apa. Apa lagi politik. Karena tak memiliki pendidikan tinggi. Saya cuma paham makan Gule Bustaman.

Alasan mendasar Teha yang sudah lansia iniikut terlibat dalam aksi menolak Omnibus Law sebagai bentuk kepedulian terhadap orang-orang yang tertindas oleh Undang-Undang yang tidak memihak rakyat.

Teha menambahkan, tapi hati nurani saya tergerak untuk menjadi saksi atas yang terjadi di negeri tercinta ini

“Teha menambahkan, dengan resiko saya mati di tengah demonstran yang dirangsek polisi atau tentara. Sembari tak henti berdoa, agar rakyat jelata tak terus dihina di buminya sendiri,” pungkasnya.