Barisan.co – PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) pada tahun 2021 akan menjalankan 11 proyek program prioritas. Kesebelas proyek ini secara umum untuk mengembangkan integrasi antarmoda transportasi di Jakarta.
Direktur Utama MITJ Tuhiyat Junaedi mengatakan bahwa, 11 proyek ini merupakan rencana jangka pendek. Salah satu yang akan dikembangkan dalam proyek prioritas tersebut yaitu integrasi ticketing.
“Ini perbandingan dengan negara-negara lain, di Indonesia lah yang otoritas paling banyak mengurusi transportasi. Sedangkan di Inggris hanya ada 1, begitu juga dengan New South Wales Australia dan Singapura,” kata Tuhiyat saat berdiskusi menjelaskan tentang Rencana dan Implementasi Sistem Transportasi Publik Jabodetabek khususnya berbasis rel (KCI, MRT, LRT, Railink) dan penataan Stasiun serta Transit Oriented Development (TOD) di Kantor MITJ Wisma Nusantara Jakarta, Selasa (22/12/2020).
Hadir juga dalam diskusi tersebut Direktur Bisnis dan Operasional serta Corporate Communication Manager, O. Berdikarianto dan Danish Anisa, serta Ketua Jakarta Tourism Forum Salman Dianda Anwar.
Salman berharap semoga mimpi dan harapan sekian lama terkait integrasi transportasi publik semakin nyata dan segera terwujud. Termasuk “single ticket” diharapkan awal tahun 2021 sudah dapat terealisasi.
“Jika terwujud, ini salah satu terobosan revolusioner dibidang transportasi negeri ini. Mulai dari Bandara-Tangerang-Bekasi-Bogor-Depok-dalam kota Jakarta hingga Jakarta Kota akan terlayani dengan penataan stasiun yang rapi ibarat negara-negara maju lainnya,” kata Salman.
Saat ini, MITJ yang merupakan perusahaan patungan antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lewat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yakni PT MRT Jakarta (Perseroda) dan pemerintah pusat lewat BUMN PT KAI (Persero) sudah menyelesaikan penataan sebanyak 4 stasiun.
Adapun 4 stasiun ini diantaranya Stasiun Tanah Abang, Stasiun Juanda, Stasiun Sudirman dan Stasiun Pasar Senen. []
Penulis: Putri Nur Wijayanti
Editor: Thomi Rifai