Prof. Dr. Awaluddin Tjalla dalam sambutannya menyebut disertasi ini sebagai kontribusi penting, bukan hanya dalam tataran akademik, tapi juga dalam menyusun masa depan PTM.
“Apa yang ditulis oleh saudara Muhammad Arjul bukan sekadar studi akademik, tetapi juga refleksi strategis atas kebutuhan PTM untuk bertumbuh secara global dengan tetap berpijak pada nilai-nilai Islam dan semangat kolektif yang menjadi ruh Muhammadiyah,” ungkapnya.
Sidang ini tidak sekadar seremoni lokal, tetapi mencerminkan jejaring akademik global. Kehadiran undangan dari dalam dan luar negeri baik langsung maupun daring mewarnai suasana.
Dari Kamerun, Dubai, hingga Malaysia, para akademisi ikut menyimak perjalanan intelektual yang tengah berlangsung di ruang sidang UNJ tersebut.
Keluarga, sahabat, dan kolega dari berbagai kampus mitra pun turut memberikan dukungan emosional yang memperkuat makna momen ini.
Setelah sesi tanya jawab yang tajam namun membangun, keputusan bulat pun dijatuhkan: Muhammad Arjul dinyatakan lulus dengan predikat cum laude.
Gelar itu bukan hanya simbol pencapaian, tapi juga akumulasi dari ketekunan, dialog panjang dengan data, dan dorongan batin untuk menjawab tantangan zaman.
Dalam pernyataan penutupnya, Arjul tidak hanya mengucapkan terima kasih, tetapi juga menyalakan harapan.
“Saya berharap disertasi ini tidak berhenti di meja akademik, tetapi dapat menjadi inspirasi kebijakan dan praktik kelembagaan yang berdampak luas, terutama bagi PTM yang tengah bergerak menuju internasionalisasi berbasis nilai,” terangnya, Sabtu (02/08/2025)
Hari itu, lahirlah seorang doktor bukan sekadar dari sisi gelar, tapi dari jiwa yang sadar akan tanggung jawab keilmuan dan kontribusi sosialnya.
Muhammad Arjul telah menempatkan dirinya sebagai bagian dari gerakan akademik yang tak hanya memburu akreditasi global, tapi juga membumikan nilai Islam dalam arsitektur pendidikan tinggi modern.
Sekilas Tentang Dr. Muhammad Arjul
Muhammad Arjul, lahir di Macege, Bone, Sulawesi Selatan pada 1 Juli 1970, merupakan seorang akademisi, peneliti, konsultan, sekaligus aktivis pendidikan yang telah menorehkan perjalanan panjang dalam dunia intelektual dan sosial.
Ia menyelesaikan pendidikan dasar di SDN No. 22 Macege (1983), lalu melanjutkan ke Pesantren Modern IMMIM Tamalanrea Makassar untuk jenjang SLTP dan SLTA (1986 dan 1989). Setelah menamatkan pendidikan S-1 di bidang Hubungan Internasional dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada 1994, Arjul meraih gelar magister (S-2) Ilmu Politik dari universitas yang sama dengan indeks prestasi sempurna 4.00 pada skala 4.00 (2001).