Scroll untuk baca artikel
Gaya Hidup

New Normal, Bersepeda Jadi Trend dan Diminati

Redaksi
×

New Normal, Bersepeda Jadi Trend dan Diminati

Sebarkan artikel ini

Barisan.co – New Normal atau kenormalan baru semakin menguatkan pola pikir masyarakat untuk hidup sehat. Bahkan Kementerian Kesehatan memberikan panduan hidup sehat, seperti kebiasaan mencuci tangan, menutup mulut pakai masker, dan senantiasa menjaga jarak.

Begitu juga anjuran untuk menjaga kesehatan dengan berjemur menikmati sinar matahari pagi. Ternyata efek dari pandemi covid-19, masyarakat berupaya mencari cara menjaga kesehatan. Salah satunya yakni kegiatan bersepeda.

Kini hobby bersepeda mulai digandrungi dan jadi tren. Tidak hanya masyarakat tingkat RT, bahkan instansi swasta dan pemerintahan. Apalagi kerap kali Presiden Joko Widodo (Jokowi) melontarkan pertanyaan yang nantinya jika mampu menjawab dengan benar mendapatkan hadiah sepeda.

Seperti yang dilakukan penyair Syarief Rahmadi, yang aktif membacakan puisi dan mengikuti komunitas sastra. Kini di era new normal, ia juga aktif mengikuti kegiatan bersepeda dengan bergabung di Komunitas Sepeda Semarang (KSS), Senin (29/6/2020)

Menurut Syarief Rahmadi dulu waktu kecil kita sering mainan sepeda. Mainan tersebut ternyata adalah kegiatan berolahraga.

“Tanpa sadar saya memandang kegiatan bersepeda tidak hanya untuk berolah raga. Namun juga menyalurkan hobby dan bahkan ada komunitas-komunitas sepeda sehingga tertarik bergabung,” tutur Syarief.

Berkegiatan bersepeda memang sangat baik untuk otot-otot, terutama otot kaki. Begitu juga manfaat bersepeda seperti mampu menurunkan berat badan. Sebab kegiatan bersepeda bisa meningkatkan metabolisme dan membakar lemak pada tubuh.

Sementara itu, Zumrotul yang saat ini menjalani sebagai ibu rumah tangga menuturkan bahwa anaknya meminta untuk dibelikan sepeda. Hal ini karena di kampungnya sekarang di wilayah kelurahan Banjardowo kegiatan bersepeda menjadi kegiatan rutinan pagi apalagi saat hari libur.

“Wah…saat beli sepeda, ternyata harga sepeda mengalami kenaikan. Barangkali karena masyarakat sudah mulai gemar sepeda,” ucapnya.

Mudah sekali menemukan komunitas-komunitas sepeda, seperti melalui media sosial. Komunitas sepeda juga menyadari pentingnya bermedia sosial. Beragam komunitas sepeda, seperti komunitas sepeda berbasis daerah, komunitas sepeda onthel, maupun komunitas sepeda antik atau kuno.

Melalui komunitas sepeda kita bisa saling kenal satu sama lain, menjaga keakraban dan pastinya manfaat bersepeda itu sendiri. Syarief menyoroti bahwa kegiatan bersepeda bukanlah hobby yang mahal, meski harga sepeda mengalami kenaikan. Memang sehat itu harganya sangat mahal.

“Saatnya untuk hidup teratur, salah satunya dengan kegiatan bersepeda. Manfaatnya sangat besar, memperbaiki sirkulasi darah dan paru-paru. Bahkan bersepeda secara rutin mampu memilihara penyakit jantung di usia tua,” kata Syarief.

Meski demikian Syarief yang saat ini memiliki kegemaran bersepeda, tidak melupakan kegemarannya membacakan puisi-puisi karyanya.

“Saya melalui KSS, juga bisa membacakan puisi saat rehat atau istirahat dan ketika sampai tujuan dari touring bersepeda. Seperti kemarin saat touring ke Demak, saya membacakan puisi. Bisa dilihat di fanspage Komunitas Sepeda Semarang,” ucap Syarief. (Lukni/Red)