BARISAN.CO – Pernahkah Anda janji bertemu seseorang, namun ia datang terlambat? Mungkin jika janji pertemuan itu tidak terlalu penting atau dijadwalkan mendadak, Anda bisa memakluminya. Namun bagaimana jika Anda harus menunggu berjam-jam? Tentu, emosi Anda bisa saja meledak.
Indonesia dikenal dengan budaya ngaret. Tak heran jika membuat janji temu dengan warga negara asing (WNA), mereka kerap menanyakan ETA (Estimated Time of Arrived). Hal ini dilakukan agar waktu mereka tidak terbuang sia-sia.
Umumnya, orang Indonesia akan menjadikan kemacetan lalu lintas sebagai kambing hitam, namun bagi orang asing, ketepatan waktu amat penting. Mereka akan jauh lebih menghargai orang-orang yang datang tepat waktu.
Memang tidak semua orang Indonesia menganut budaya ngaret. Sehingga, stereotip yang diciptakan ini tentu akan membuat jengkel orang-orang yang tidak melakukannya.
Banyak juga orang yang menjadi korban dari pihak ngaret tersebut memilih diam. Alasannya karena mereka khawatir akan dianggap kaku. Menyalahkan seseorang yang terlambat, berdampak kehilangan teman dan menjadi bumerang. Pilihan berdiam diri pada akhirnya menjadi sistem pertahanan.
Siklus itulah yang menjadi buah simalakama. Di satu pihak, menunggu itu menyebalkan, namun Anda juga bisa menjadi salah satu pelaku ngaret.
Padahal ada banyak manfaat memiliki manajemen waktu yang baik, loh, antara lain:
1. Mengurangi Stres
Jika mengelola waktu dengan baik artinya Anda mampu memenuhi tenggat waktu yang telah ditentukan. Sehingga pada hari H, Anda hanya perlu mengumpulkan tugas yang diberikan tanpa perlu menghabiskan waktu dengan begadang semalaman untuk mengerjakan tugas tersebut. Selain itu, dengan manajemen waktu, Anda juga dapat menciptakan kehidupan kerja yang seimbang karena Anda dapat meluangkan waktu untuk diri sendiri maupun orang lain.
2. Lebih fokus
Jika tenggat waktu yang diberikan ialah 7 hari sedangkan Anda mengerjakannya H-1, tentu Anda tidak akan fokus mengerjakannya. Jika Anda mengerjakannya, jauh-jauh hari sebelum tenggat, tentu Anda memiliki waktu untuk mengoreksi kembali pekerjaan Anda.
3. Menghindari Diri Mengambil Keputusan yang Buruk
Seseorang yang mengelola waktu dengan baik akan mengalami stres, kelelahan, dan tekanan. Ketiganya itu akan disatukan membuat Anda terdesak saat mengambil keputusan dan pikiran juga tidak jernih sehingga akan mengambil keputusan yang buruk. Namun, jika manajemen waktunya baik, mereka akan terhindari dari pengambilan keputusan yang buruk tersebut karena pikiran mereka lebih jernih.
Seperti yang sering dikatakan guru saat sekolah, semakin cepat mengerjakan tugas, semakin cepat pulang. Sama
Selain itu, dalam budaya ngaret, tentu seperti yang terkadang didengar di kelas masa sekolah ialah semakin cepat dikerjakan, semakin cepat pulang. Sama dengan budaya ngaret, semakin cepat bertemu, semakin cepat urusan kelar. Sehingga Anda memiliki banyak waktu untuk dihabiskan setelahnya. [ysn]