Keempat aspek di atas adalah potret umum pendidikan kita. Bukan hanya saat masa pandemi tapi juga jauh sebelum masa pandemi. Kondisi ini tidak bisa dipertahankan. Perlu ada langkah langkah perubahan yang mendesak agar kondisi pendidikan kita tidak makin terpuruk.
Berkaca pada catatan masalah di atas, beberapa langkah yang perlu diupayakan adalah:
Pertama, menempatkan pendidikan sebagai tanggung jawab bersama. Keluarga, masyarakat dan pemerintah harus memiliki kepedulian besar serta rasa tanggung jawab terhadap pendidikan. Pandemi juga menjadi momentum kembalinya keluarga sebagai ‘institusi pendidikan’ pertama dan utama.
Kedua, pembelajaran mesti berlangsung ‘demokratis’ dengan menempatkan peserta didik sebagai subyek belajar aktif. Dinamika di sekolah harus menumbuhkan peran yang lebih besar pada peserta didik. Keberadaan guru tidak lagi menjadi pusat belajar. Melainkan menjadi fasilitator yang merangsang pesera didik aktif mengambil peran.
Ketiga, sekolah harus kembali menjadi wahana pendidikan yang menempatkan karakter manusia sebagai yang utama, lebih sekadar transfer pengetahuan. Salah satu karakter itu adalah pembelajar. Elan pembelajar adalah salah satu kunci keberhasilan pendidikan.
Peserta didik yang memiliki elan pembelajar akan menumbuhkan energi belajar disertai inisiatif tinggi untuk mengembangkan diri. Singapura jauh sebelum pandemi telah membuat fasilitas belajar online untuk mewadahi siswa belajar di rumah. Ini terjadi ketika elan belajar siswa tumbuh sehingga belajar tidak hanya berlangsung di sekolah.
Keempat, daya kreativitas harus tumbuh menjadi dinamika sekolah. Kreativitas itu mencakup kegiatan belajar di dalam maupun di luar kelas. Guru tak lagi harus ceramah verbal di depan kelas dengan siswa pasif mendengar.
Kreativitas pembelajaran itu mencakup pendekatan yang lebih komunikatif dan interaktif menggunakan sarana belajar yang inovatif seperti multimedia. Ketika perangkat digital menjadi bagian tak terpisah dari kehidupan guru dan peserta didik, sarana teknologi itu perlu menjadi media pembelajaran yang produktif dan kreatif.
Masa pandemi ini tak bisa lagi menggunakan cara biasa dalam menyelenggarakan pendidikan. Dibutuhkan cara kreatif dengan berbagai pendekatan agar pendidikan tetap menarik dan memacu semangat belajar dalam siatuasi apapun. Itulah jalan perubahan yang dibutuhkan pendidikan kita saat ini. []
Adib Achmadi, Praktisi pendidikan, tinggal di Slatri Brebes