Berita

Para Tokoh Bangsa Mulai Cemas Lihat Jokowi Gunakan Kekuasaan Berlebihan

Avatar
×

Para Tokoh Bangsa Mulai Cemas Lihat Jokowi Gunakan Kekuasaan Berlebihan

Sebarkan artikel ini
Jokowi
Ilustrasi: AP/Andrew Harnik.

Para tokoh bangsa mengingatkan agar Jokowi tetap netral dan tidak cawe-cawe terhadap proses pemilu.

BARISAN.CO Satu demi satu tokoh bangsa mengungkapkan keprihatinan terhadap proses pemilu yang sedang berlangsung. Secara umum, mereka menilai Presiden Jokowi telah menggunakan kekuasaan‘berlebihan’ demi mencapai tujuan politiknya. 

Kemarin Rabu (17/1/2024), sejumlah tokoh yang menghimpun diri di dalam apa yang mereka sebut Gerakan Nurani Bangsa (GNB) berkumpul membahas soal ini. 

Mereka di antaranya adalah Sinta Nuriyah, Franz Magnis-Suseno, Pendeta Gomar Gultom, Omi Komariah Madjid, Karlina Rohima Supelli, Makarim Wibisono, Lukman Hakim Saifuddin, Komaruddin Hidayat, Erry Riyana Hardjapamekas, dan Alissa Wahid.

Ada juga tokoh bangsa yang tergabung dalam GNB namun tidak terpantau hadir yakni Prof Quraish Shihab, Kardinal Suharyo, dan Habib Muhammad Hilal Al Aidid.

Para tokoh ini ingin agar pemilu dapat berjalan secara adil. Namun, mereka menyoroti adanya penggunaan kekuasaan berlebihan sejak lahirnya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membuka pintu bagi Gibran Rakabuming Raka, anak sulung Jokowi, menjadi cawapres.

Menurut GNB, berawal dari sana, muncullah konflik kepentingan antara Kepala Negara dengan salah satu kontestan dalam Pilpres 2024. Keterlibatan Joko Widodo dinilai sudah terlalu dalam, dan ini berpotensi membawa pemilu ke arah yang tidak berjalan adil, tidak jujur, dan tidak bermartabat.

Mereka ingin agar hal semacam ini tidak terjadi, dan mereka mengingatkan agar presiden tetap netral, tidak cawe-cawe terhadap proses pemilu.

Beberapa hari sebelumnya, GNB juga melakukan safari ke kediaman sejumlah tokoh penting di antaranya Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin.

Dalam pertemuan para tokoh GNB dengan Ma’ruf Amin, mereka menyampaikan kegelisahannya terhadap kondisi politik terkini. 

“Kami telah mendiskusikan berbagai hal, termasuk transisi kepemimpinan pada tahun 2024, dan bagaimana menjaga agar seluruh penyelenggara negara tetap netral,” ucap salah seorang tokoh GNB Alissa Wahid.

Setelahnya, GNB lanjut bertandang ke kediaman SBY di Cikeas dan menyampaikan hal yang sama.

Menurut keterangan Alissa Wahid, GNB juga berniat untuk bertemu dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Panglima TNI, Kapolri, hingga Mahkamah Konstitusi. [dmr]