Scroll untuk baca artikel
Lingkungan

Pemerintah tentang Energi Terbarukan: Sering Bicara Potensi Lupa Realisasi

Redaksi
×

Pemerintah tentang Energi Terbarukan: Sering Bicara Potensi Lupa Realisasi

Sebarkan artikel ini
Grafik 4: Kontribusi Gas Rumah Kaca 2018 (GgCO2e)

Sumber data: KLHK

Energi fosil seperti batu bara adalah kontributor utama emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim. Greenpeace bahkan menyebut, PLTU ialah kontributor terburuk tunggal yang bertanggung jawab atas hampir setengah (46%) dari emisi karbon dioksida dunia.

Greenpeace, sebagaimana dikutip dari artikel Mongabay, dalam berbagai laporannya juga mengatakan PLTU batu bara sebagai pelepas polutan udara mematikan, pembawa penyakit serius, dan penyebab kematian dini.

“Satu PLTU rata-rata punya masa operasi 25-30 tahun. Beroperasi 24 jam setiap hari, PLTU mengemisikan polutan mematikan seperti PM2,5, PM10, NOx, SO2 serta debu,” kata Bondan Andriyanu, Juru Kampanye Iklim dan Energi, Greenpeace Indonesia.

Maka adalah benar jika mulai sekarang pemerintah tak lagi menganakemaskan batu bara. Emisi batu bara membumbung ke udara dan mengotori atmosfer yang menambah suhu bumi. Eksistensi energi ini menghambat perlombaan menuju emisi nol bersih.

Sementara itu di sisi lain, ada kabar bahwa Presiden Joko Widodo akan melarang rencana pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Rida Mulyana yang mengumumkan kabar tersebut. Jika benar, ini adalah kabar baik.

Rida Mulyana menyampaikannya dalam rapat dengan DPR pada 27 Mei 2021 kemarin. Meski Presiden Jokowi belum memutuskan tahun pencapaian emisi nol bersih, kata Rida Mulyana, Presiden telah menginstruksi agar ada aturan main demi mencapai itu.

Supaya tak terkesan menggantang asap, jauh omongan dari kenyataan, jauh idea dari realita, diperlukan segala renjana yang lebih kuat untuk benar-benar mewujudkan itu. Yang kita butuhkan sekarang adalah keberlanjutan hidup manusia dan dunia usaha, dan satu-satunya jalan adalah menaruh perhatian pada lingkungan. [dmr]