Menjelang Pilkada 2024, organisasi pemuda menyerukan pentingnya memilih pemimpin dengan rekam jejak keberpihakan terhadap kesejahteraan masyarakat dan kesehatan publik.
BARISAN.CO – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, sejumlah organisasi pemuda, termasuk Indonesian Youth Council for Tactical Changes (IYCTC), menyerukan pentingnya pemimpin yang berpihak pada kesejahteraan rakyat.
Dalam konferensi pers bertema “Kawal Pilkada – Kawal Kesehatan Warga”, mereka menyoroti isu kesehatan masyarakat sebagai salah satu tantangan utama yang perlu mendapat perhatian serius dari para kandidat, Jumat (22/11/2024)
Menurut Program Manager IYCTC, Ni Made Shellasih, tingginya angka perokok di Indonesia menjadi ancaman besar bagi masa depan generasi muda.
Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mencatat 70 juta perokok aktif, dengan 7,4% di antaranya adalah anak-anak.
“Isu ini sering terpinggirkan dalam politik nasional, padahal dampaknya menyentuh sektor kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Efek candu dari rokok terus mengikat konsumennya, memperparah ancaman terhadap masa depan bangsa,” ujar Shella.
Shella menambahkan, momentum Pilkada 2024 harus dimanfaatkan pemilih untuk memilih pemimpin dengan rekam jejak keberpihakan pada kepentingan publik, bukan hanya janji politik semata.
Anggota Dewan Perwakilan Remaja (DPRemaja) Kota Medan, Rizky Ramadhan, menyoroti lemahnya pengawasan terhadap kawasan tanpa rokok (KTR).
“Di Medan, ruang publik seperti taman dan fasilitas pendidikan sering kali bebas dari pengawasan. Bahkan, iklan rokok masih banyak ditemukan di dekat sekolah, melanggar regulasi yang ada,” tegasnya.
Di Surakarta, kebijakan pengendalian rokok menunjukkan kemajuan signifikan. Yemima Aurellia dari Pemuda Penggerak memaparkan keberhasilan implementasi Perda No. 19 Tahun 2019 tentang Kawasan Tanpa Rokok dan Perda Reklame No. 3 Tahun 2023.
“Kami bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan regulasi ini berjalan efektif. Ini membuktikan bahwa kebijakan dapat berhasil jika didukung oleh kepala daerah yang tegas,” ungkap Yemima.
IYCTC juga meluncurkan platform Pilihan Tanpa Beban untuk membantu masyarakat mengetahui rekam jejak kandidat terkait kebijakan pengendalian rokok.
“Kami telah memetakan sikap 37 pasangan calon gubernur dan 580 anggota DPR RI terkait isu ini. Transparansi adalah langkah pertama menuju demokrasi yang lebih sehat,” kata Shella.
Selain itu, membuat sebuah platform edukasi politik, memperkenalkan #KuisPilkada, kuis interaktif untuk membantu pemilih muda memahami program-program kandidat gubernur.
“Kami ingin mendekatkan politik dengan kehidupan sehari-hari pemilih melalui pendekatan yang menyenangkan namun informatif,” ujar Maria Angelica Christy, Program Manager Kawula17.id.
Data dari Ruang Kebijakan Kesehatan Indonesia (RUKKI) menunjukkan indeks gangguan industri rokok di Indonesia pada 2023 mencapai 84 poin, meningkat dibanding dua tahun sebelumnya.
Beban ekonomi akibat konsumsi rokok bahkan melampaui pendapatan negara dari cukai. []