Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Senggang Edukasi

Pendidikan Versus Pelatihan

:: Supardi Kafha
9 Oktober 2020
dalam Edukasi
Belajar
Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

“APAKAH yang telah kita berikan kepada mereka itu pendidikan?” (Vol. 6, hal. 2), tanya Charlotte Mason. Pertanyaan yang bak tamparan, selagi kini marak komersialisasi lembaga pendidikan. Juga tamparan buat kita, orangtua, yang keliru mendefinisikan pendidikan, yang akhirnya keliru merumuskan visi pendidikan keluarga.

Charlotte menarik garis tegas perbedaan pendidikan dengan pelatihan. Pendidikan itu berkepentingan dengan pengetahuan. Dan pikiran memainkan peran aktif di dalamnya. Sementara pelatihan berkaitan dengan pengembangan minat bakat. Anak yang belajar memperbaiki komputer, oleh sebagian besar kalangan, akan dimasukkan di ranah pendidikan, padahal menurut Charlotte sebagai pelatihan.   

Dari obrolan dengan kawan-kawan komunitas homescholer Semarang, Klub CMid, saya ketahui bahwa filsuf perempuan asal Inggris itu menganut falsafah Plato. Dan, perihal Plato, sebagaimana kita baca dalam buku Dunia Sophie, membagi realitas, termasuk manusia, menjadi dua dunia: dunia materi dan dunia ide. Dunia materi bekerja dalam rumusan: “segala sesuatu berubah.” Sementara dunia ide bekerja di balik dunia materi, berupa “pola-pola” yang kekal di balik berbagai fenomena yang kita temui di alam (Dunia Sophie, 2014, hal. 148).

Dunia idelah sebagai pengetahuan sejati. Dunia ide adalah jiwa yang abadi, yang tak bersifat fisik. Ia adalah roh. Bersifat spiritual. Ia adalah alat batin yang merupakan paduan akal dan perasaan untuk menimbang baik-buruk, benar-salah, serta keindahan. Dan Charlotte Mason menyebutnya budi.

BACAJUGA

tujuan pendidikan islam

Pahamilah! Fungsi dan Tujuan Pendidikan Islam

9 Januari 2023
Nilai Pendidikan Akhlak

8 Nilai Pendidikan Akhlak dalam Keluaraga yang Harus Ditanamkan

5 Januari 2023

Menurut Charlotte, terjadinya kekeliruan dalam menangkap hakikat pendidikan lantaran salah memahami tabiat budi. Sebagaimana Plato, yang mengandaikan manusia akan membiarkan jiwanya untuk memulai perjalanan ke dunia ide, menggapai pengetahuan sejati. Namun, kebanyakan manusia justru bergantung pada dunia materi, dunia indra, yang tak lain hanyalah “bayangan” dari roh.  Kebanyakan terjebak pada bayangan, enggan menyusuri jalan rohani, enggan menghakikat diri.

Charlotte merumuskan pendidikan sebagai perkara rohani. Karena “yang bisa dididik dari tiap pribadi adalah budinya, sedang indra dan otot tidak bisa diedukasi, hanya dilatih.” (Vol 6, hal, 20). Jelaslah, pendidikan berkaitan dengan dunia ide, bukan dunia indra. Pendidikan adalah menggugah budi, bukan untuk mengejar “bayangan” atau demi pemenuhan kebutuhan nafkah.  Pendidikan adalah mengenali kodrat spiritual, sehingga otomatis konten yang dipelajari berkaitan dengan segala pemikiran besar, peristiwa besar, sejarah, geografi, sains, seni, etika, dan agama. Pendidikan adalah mengedukasi anak-anak agar membaca buku-buku berkualitas sebanyak-banyaknya.

Kenapa mesti buku?

Bahkan Charlotte pernah mendapat cibiran “belajar kok cuma dari buku.” Dalam risalahnya, Vol. 6 hal. 15, ia mengurai cara kerja budi, sebagai jawaban kenapa mesti buku. Bahwa budi hanya akan berminat pada pemikiran, imajinasi, dan argumen bernalar. Bahwa budi akan bosan oleh ocehan tak bermutu, atau obrolan remeh tak penting dari guru yang boros nasihat dan ceramah. Budi lebih suka sajian yang sastrawi. Dan ke mana lagi hal itu akan diperoleh? Tak bisa tidak, budi maunya makan makanan yang terhidang dalam buku-buku terbaik bermutu sastrawi.

Namun, apakah belajar dari buku itu satu-satunya pendidikan yang baik? Dan saya terkesan jawaban Charlotte, “Orang yang telah membaca dan memikirkan segala macam subjek dan juga mendapatkan pelatihan yang dia butuhkan, akan menjadi orang yang paling mampu.” (Vol. 6 hal. 3).

“Anak adalah pribadi yang dilahirkan”,  butir pertama Charlotte mengenai anak. Sebagai pribadi pasti berhasrat akan pengetahuan. Haus informasi. Maka, sebetulnya orangtua tak perlu repot menyuruh anak belajar. Usah pusing mendesain ruang belajar yang menyenangkan, atau menyiapkan iming-iming menggiurkan. Lantaran anak datang ke dunia ini memang sudah terprogram dengan rasa lapar akan pengetahuan, sekaligus kemampuan memusatkan perhatian.

Kemudian Charlotte menerapkan dengan menyuplai sejumlah besar buku tentang banyak subjek, yang dijadwal sebagai bacaan di pagi hari. Semua subjek dilakukan dengan sekali baca, dan diuji lewat menarasikan. Menarasi berbeda dengan menghafal. Untuk menghafal, kita harus mengulang-ulang bacaan, sementara menarasi cukup dengan sekali baca. Sekali baca ini juga membentuk kebiasaan memperhatikan.

Dan, dengan alokasi waktu efektif yang lebih sedikit ketimbang waktu sekolah biasa, maka terbuka kesempatan untuk mengembangkan hobi, menggarap proyek pelatihan, baca bacaan bebas, atau bertualang ke alam bebas, dan sebagainya. 

Alhasil, saya menangkap spirit Islam dalam filosofi Charlotte Mason. Bahwa pendidikan adalah upaya meneguhkan budi. Pendidikan adalah kerja spiritual, yang aktual dengan menggarap diri, menelateni kebiasaan baik, dan menyuntuki buku-buku terbaik.

Topik: Charlotte MasonHomescholer SemarangParentingPendidikanPendidikan Keluarga
Supardi Kafha

Supardi Kafha

Pegiat Taman Baca Masyarakat

POS LAINNYA

akhlak terpuji
Edukasi

3 Akhlak Terpuji: Pengertian, Dalil dan Contohnya

25 Januari 2023
Mengenal Kesitimewaan ‘Kecerdasan Buatan’ ChatGPT dan Bahayanya
Edukasi

Mengenal Kesitimewaan ‘Kecerdasan Buatan’ ChatGPT dan Bahayanya

24 Januari 2023
adab bertetangga
Edukasi

7 Adab Bertetangga Lengkap dengan Dalilnya dan Menurut Al-Ghazali

24 Januari 2023
Rape Culture Membuat Korban Kekerasan Seksual Merasa Bersalah
Edukasi

Rape Culture Membuat Korban Kekerasan Seksual Merasa Bersalah

23 Januari 2023
Mengenal Hukum Newton 1, 2 dan 3 pada Mainan Lato-lato
Edukasi

Mengenal Hukum Newton 1, 2 dan 3 pada Mainan Lato-lato

15 Januari 2023
6 rukun iman
Edukasi

6 Rukun Iman Wajib Hafal! Dilengkapi Arti, Penjelasan dan Dalilnya

9 Januari 2023
Lainnya
Selanjutnya
Share

Menunaikan Hak Warga Semesta Raya

Saya Mimpi Jadi Kepala Negara di Negeri Dongeng

Saya Mimpi Jadi Kepala Negara di Negeri Dongeng

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

peran mahasiswa

Didik J Rachbini: Peran Mahasiswa Sekarang Bertanggungjawab Menyuarakan Kebenaran

27 Januari 2023
Relawan ANIESWANGI Hadiri Peresmian Graha Restorasi Partai Nasdem

Relawan ANIESWANGI Hadiri Peresmian Graha Restorasi Partai Nasdem

27 Januari 2023
Jabatan Kades

Desa Bisa Jadi Sarang Korupsi Kalau Jabatan Kades Diperpanjang

27 Januari 2023
Proyek Meikarta

Deret Masalah Meikarta: Izin Seret, Proyek Mangkrak, hingga Kecewakan Konsumen

27 Januari 2023
normalisasi

Normalisasi Perburuk Sedimentasi Sungai, Ciliwung Institute Kritik Keras Jokowi

27 Januari 2023
Impor Gula Akan Meningkat Tahun 2023

Impor Gula Akan Meningkat Tahun 2023

26 Januari 2023
Demo Kepala Desa

Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa Dinilai Ugal-ugalan

26 Januari 2023

SOROTAN

Jabatan Kades
Sorotan Redaksi

Desa Bisa Jadi Sarang Korupsi Kalau Jabatan Kades Diperpanjang

:: Ananta Damarjati
27 Januari 2023

Korupsi di desa tinggi, perlu perbaikan tata kelola, bukan perpanjangan masa jabatan kades. BARISAN.CO – Dewan Perwakilan Rakyat musti cermat...

Selengkapnya
Anak yang Tumbuh Miskin, Saat Dewasa Sulit Lepas dari Jerat Kemiskinan

Anak yang Tumbuh Miskin, Saat Dewasa Sulit Lepas dari Jerat Kemiskinan

25 Januari 2023
Mengapa Ridwan Kamil Baru Sekarang Masuk Parpol?

Mengapa Ridwan Kamil Baru Sekarang Masuk Parpol?

23 Januari 2023
Dua Jalan Sehat dalam Satu Hari

Dua Jalan Sehat dalam Satu Hari

22 Januari 2023
Imlek, Kesetaraan, dan Keadilan di Jakarta

Imlek, Kesetaraan, dan Keadilan di Jakarta

22 Januari 2023
BIN Ingatkan Potensi Ancaman 2023 Ekonomi Bakal Gelap, Kenapa Pemerintah Tak Hentikan Bangun Infrastruktur Mercusuar?

BIN Ingatkan Potensi Ancaman 2023 Ekonomi Bakal Gelap, Kenapa Pemerintah Tak Hentikan Bangun Infrastruktur Mercusuar?

21 Januari 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang