Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Terkini Politik & Hukum

Penunjukkan Listyo Sigit Mengurangi Kultur Profesional Polisi?

:: Redaksi
16 Januari 2021
dalam Politik & Hukum
Penunjukkan Listyo Sigit Mengurangi Kultur Profesional Polisi?

Komjen Listyo Sigit Prabowo diajukkan sebagai calon tunggal pengganti Kapolri Idham Aziz. Ilustrasi: JAWA POS/Salman Toyibi.

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

BARISAN.CO – Presiden Joko Widodo resmi mengajukan Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal pengganti Kapolri Idham Aziz.

Listyo Sigit Prabowo merupakan lulusan Akademi Polisi (Akpol) tahun 1991. Ia menjadi calon yang paling junior di antara empat nama lainnya. Adapun calon paling senior, Komjen Arief Sulistyanto, ialah angkatan 1987. Artinya, Listyo terpilih dengan melewati 4 angkatan di atasnya.

Selain itu, Listyo juga melewati 3 lulusan Akpol terbaik peraih Adhi Makayasa, yaitu: Komjen Rycko Amelza Dahniel (1988); Irjen Ahmad Dofiri (1989); dan Irjen Herry Rudolf Nahak (1990).

Listyo sendiri bukan merupakan lulusan terbaik di angkatan 1991, melainkan Irjen Wahyu Widada yang saat ini menjabat sebagai Kapolda Aceh.

BACAJUGA

Reformasi Polri

Democratic Policing, Regresi Demokrasi dan Reformasi Polri

3 Desember 2022
Polisi hedon

Gaya Hidup Hedon Polisi Kita

18 Oktober 2022

Keputusan Presiden Jokowi tak lepas kritik. Ini adalah kali kedua Jokowi memotong generasi polisi, setelah sebelumnya terjadi saat pengangkatan Tito Karnavian.

Menurut pengamat kepolisian Bambang Rukminto, dikutip dari Tempo, hal ini bisa menjadi hambatan psikologis bagi pejabat lainnya untuk bersifat profesional. Begitupun kultur di mana hubungan baik antara junior dan senior akan terkesampingkan.

“Semangat membangun karir dengan prestasi akan menurun, dan justru tergantikan dengan berlomba-lomba merapat ke politisi.” Kata Bambang Rukminto.

Menjadi rahasia umum, bahwa Listyo Sigit Prabowo punya kedekatan dengan Presiden Jokowi. Ia pernah menjabat Kapolres Surakarta saat Jokowi menjadi Wali Kota periode kedua di sana. Sesudah itu, fase kedekatan berlanjut di 2014, Listyo diangkat sebagai ajudan presiden saat Jokowi memenangkan Pilpres.

Sejak 2014 sampai 2019, Listyo Sigit naik pangkat dari semula Komisaris Besar dan berakhir Komisaris Jenderal. Artinya, Listyo mendapatkan 3 bintang dalam selang 5 tahun.

Integritas & Profesionalisme

Di satu sisi, menarik melihat bagaimana beberapa kalangan mengglorifikasi latar belakang Listyo Sigit yang beragama non-muslim. Bagi mereka, ini ditafsir sebagai cara Presiden Jokowi mengirim pesan pluralisme dan toleransi beragama kepada khalayak luas.

Padahal, tanpa diajari dan tanpa harus diumumkan, polisi sudah sejak lama mengerti soal-soal kebhinekaan maupun toleransi. Bahkan—kalau terpilih—Listyo bukanlah Kapolri pertama yang beragama non-muslim. Ada sebelumnya Kapolri Widodo Budidarmo (1974-1978) yang beragama nasrani.

Justru yang menjadi sumber pertanyaan adalah proses Presiden Jokowi memilih Listyo. Selain menampakkan faktor ‘konco’, Presiden Jokowi dinilai kurang partisipatif, dengan tidak melibatkan lembaga lain seperti KPK, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, dan direktorat Jenderal Pajak dalam memilih kandidat Kapolri.

Tentu saja ini erat berkaitan dengan komitmen pemberantasan korupsi ke depannya. Lebih-lebih, persepsi publik tentang polisi belum sepenuhnya bagus. Kepolisian masih dianggap sebagai lembaga korup. Maka dengan tidak disertakannya lembaga-lembaga yang dapat mengekspos integritas sang calon Kapolri terkait korupsi, keraguan sebagian besar publik terhadap pilihan Presiden Jokowi cukup beralasan.

Soal profesionalisme juga banyak mendapat sorotan. Yang dimaksud di sini bukan profesionalisme Listyo Sigit as such, yang memang tidak usah dipertanyakan. Ia punya sederet prestasi mentereng. Namun, yang harus diantisipasi adalah soal profesionalisme polisi pada umumnya.

Sebuah keniscayaan bila pemilihan Listyo, seperti sudah disinggung di awal, akan banyak disorot sebagai faktor kedekatannya dengan Presiden. Ini dikhawatirkan, menurut Bambang Rukminto, memunculkan pikiran pragmatis di tubuh Polri bahwa tak perlu berprestasi untuk mendapat jabatan tinggi.

“Demikian bisa sangat berbahaya bagi pembangunan sumber daya manusia (SDM) Polri yang kompeten dan berintegritas.” Kata Bambang.

Banyak harapan di balik setiap kritik yang ada. Pada akhirnya, masyarakat ingin agar polisi tampil sebagaimana idealnya pengayom yang profesional, modern, dan tepercaya. Begitupun diharapkan bahwa Kapolri terpilih nantinya akan membawa nama institusi ini menjadi baik, setelah sekian lama dicoreng oleh kasus-kasus kekerasan yang dilakukannya kepada masyarakat sipil. [Dmr]

Topik: Calon KapolriKapolri Jenderal Idham AzizListyo Sigit PrabowoPresiden Joko Widodo
Redaksi

Redaksi

Media Opini Indonesia

POS LAINNYA

Demo Kepala Desa
Politik & Hukum

Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa Dinilai Ugal-ugalan

26 Januari 2023
Survei Algoritma Research
Politik & Hukum

Hasil Survei Algoritma Research: Puan Maharani Mendapatkan Penolakan Tertinggi

24 Januari 2023
Anies Baswedan ke Baduy
Politik & Hukum

Anies Baswedan Silaturahmi ke Baduy, Bertepatan Bulan Kawula

23 Januari 2023
Mahasiswa dan Tokoh Dayak Dukung Anies Baswedan, Kepengurusan Relawan ANIES Hampir 100 Persen di Kalimantan
Politik & Hukum

Mahasiswa dan Tokoh Dayak Dukung Anies Baswedan, Kepengurusan Relawan ANIES Hampir 100 Persen di Kalimantan

22 Januari 2023
DPD Anies Sukabumi Dilantik, 6 Alasan Dukung Anies Rasyid Baswedan Jadi Presiden
Politik & Hukum

DPD Anies Sukabumi Dilantik, 6 Alasan Dukung Anies Rasyid Baswedan Jadi Presiden

21 Januari 2023
Mengejutkan, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern Mundur: Tahu Saatnya Harus Berhenti
Politik & Hukum

Mengejutkan, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern Mundur: Tahu Saatnya Harus Berhenti

19 Januari 2023
Lainnya
Selanjutnya
Ekspor-Impor Indonesia Surplus Besar

Ekspor-Impor Indonesia Surplus Besar

Ekspor-Impor Surplus, tetapi Jangan Senang Dahulu

Ekspor-Impor Surplus, tetapi Jangan Senang Dahulu

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

Impor Gula Akan Meningkat Tahun 2023

Impor Gula Akan Meningkat Tahun 2023

26 Januari 2023
Demo Kepala Desa

Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa Dinilai Ugal-ugalan

26 Januari 2023
Normalisasi Sungai Berlanjut, Ciliwung Institute Pertanyakan Logika Kementerian PUPR

Normalisasi Sungai Berlanjut, Ciliwung Institute Pertanyakan Logika Kementerian PUPR

26 Januari 2023
Kenapa Kita Menangis Saat Menonton Film?

Kenapa Kita Menangis Saat Menonton Film?

26 Januari 2023
Menciptakan Wirausaha Muda

Merdeka Belajar, Menciptakan Wirausaha Muda, Mengapa Tidak?

26 Januari 2023
pH Tubuh

Berbahaya Jika pH Tubuh Terlalu Asam

26 Januari 2023
sholawat bulan rajab

Lirik Sholawat Bulan Rajab Teks Arab, Latin dan Artinya

26 Januari 2023

SOROTAN

Anak yang Tumbuh Miskin, Saat Dewasa Sulit Lepas dari Jerat Kemiskinan
Sorotan Redaksi

Anak yang Tumbuh Miskin, Saat Dewasa Sulit Lepas dari Jerat Kemiskinan

:: Anatasia Wahyudi
25 Januari 2023

Di mana pun mereka berada, anak-anak yang tumbuh dalam kemiskinan menderita dari standard hidup yang buruk, mengembangkan lebih sedikit keterampilan...

Selengkapnya
Mengapa Ridwan Kamil Baru Sekarang Masuk Parpol?

Mengapa Ridwan Kamil Baru Sekarang Masuk Parpol?

23 Januari 2023
Dua Jalan Sehat dalam Satu Hari

Dua Jalan Sehat dalam Satu Hari

22 Januari 2023
Imlek, Kesetaraan, dan Keadilan di Jakarta

Imlek, Kesetaraan, dan Keadilan di Jakarta

22 Januari 2023
BIN Ingatkan Potensi Ancaman 2023 Ekonomi Bakal Gelap, Kenapa Pemerintah Tak Hentikan Bangun Infrastruktur Mercusuar?

BIN Ingatkan Potensi Ancaman 2023 Ekonomi Bakal Gelap, Kenapa Pemerintah Tak Hentikan Bangun Infrastruktur Mercusuar?

21 Januari 2023
Politik Para Pecundang

Politik Para Pecundang: Menebar dan Melempar Buah Busuk

21 Januari 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang