Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Penyakit Autoimun Sulit Disembuhkan Namun Bisa Ditekan

Redaksi
×

Penyakit Autoimun Sulit Disembuhkan Namun Bisa Ditekan

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Penyakit Autoimun adalah kondisi saat sistem kekebalan tubuh atau imun menyerang tubuhnya sendiri atau tidak dapat menjalankan fungsi normalnya. Penyakit ini merupakan akibat dari kekebalan tubuh atau sistem imun yang menyerang sel-sel sehat dalam tubuh seseorang.

Adapun gejala yang dialami bagi seseorang yang terkena penyakit autoimun, gejalanya mirip dengan jenis penyakit lainnya. Akan tetapi hal ini perlu didiagnosis oleh dokter biar menghasilkan analisis kondisi tubuh atas ganguan autoimun.

Sangat penting untuk memahami bahwa meskipun dokter dapat menentukan bahwa kondisi yang mendasari adalah gangguan sistem autoimun, satu satunya pengobatan yang tersedia untuk kondisi ini adalah untuk meringankan gejala. Dokter juga akan mencoba untuk menekan sistem kekebalan tubuh dengan menggunakan beberapa jenis obat.

Penyakit autoimun memang tidak pernah benar-benar sembuh. Meski agak rumit dalam proses penyembuhannya, akan tetapi hal ini bisa ditekan sehingga tidak mengakibatkan persoalan kesehatan.Maka pemeriksaan lebih dini akan memudahkan penanganan dan lebih tinggi kesempatan sehatnya.

Pengobatan

Cara terbaik mengetahui autoimun ini yakni dengan melakukan analisa ke dokter. Maka dokter akan memberikan solusi dan merekomendasikan suplemen yang dapat mengganti zat yang kurang dalam tubuh seseorang. Beberapa zat yang paling umun diperlukan tubuh seperti vitamin B12, insulin maupun hormon tiroid. Penambahan suplemen pada tubuh agar tubuh tetap normah dan mampu mengatasi penyakit.

Gangguan autoimun juga dapat mempengaruhi darah, beberapa pasien mungkin memerlukan transfusi darah di samping asupan suplemen dan jenis jenis obat.

Terlepas dari transfusi darah, dokter juga dapat memilih untuk melakukan prosedur yang disebut pertukaran plasma. Prosedur ini melibatkan penyaringan darah seseorang untuk menghilangkan protein abnormal dan autoantibodi.Setelah autoantibodi dan protein abnormal telah dibuang, darah dikembalikan kepada pasien.

Jika otot otot dan sendi yang terkena, mobilitas orang tersebut juga akan berkurang. Dalam hal ini, dokter akan merekomendasikan terapi fisik untuk meningkatkan kemampuan seseorang untuk beraktifitas dalam masyarakat.

Maka dari itu, sebagian besar dokter lebih memilih untuk merekomendasikan obat imunosupresif, seperti kortikosteroid dan obat non steroid.

Pengobatan untuk gangguan autoimun biasanya efektif. Hal ini membantu mengontrol gejala sehingga pasien akan beraktifitas kembali normal. Namun, akan ada saat saat ketika gejala mungkin menjadi lebih buruk, tetapi mereda lagi pada akhirnya. Periode ini disebut flare-up. Jika pasien mengalami flare-up, harus menghubungi dokter sehingga kondisi dapat dikendalikan sebisa mungkin.

Meskipun pengobatan untuk penyakit autoimun hanya dirancang untuk mengontrol gejala dan menekan sistem kekebalan tubuh saja, hal ini lebih baik daripada tidak menerima pengobatan sama sekali. Bahkan, jika suatu gangguan autoimun yang tidak diobati, dapat mengakibatkan komplikasi yang lebih serius dan bahkan kematian. Sang pasien akan mengalami risiko yang lebih buruk dari infeksi.