- Diabetes Mellitus
Penyakit ini memiliki persentase 6,04 persen jumlah kematian di Indonesia atau sebanyak 102.800 jiwa. Penyakit ini terjadi ketika kadar gula (glukosa) dalam darah terlalu tinggi dan tidak dapat diubah menjadi energi. Sehingga glukosa tersebut menetap di dalam darah.
Adapun faktor risiko tertingga untuk penyakit ini ialah keturunan. Kemudian faktor usia, autoimun, resistansi insulin (kebal terhadap insulin), dan kondisi medis tertentu seperti Sindrom Polikistik Ovarium (PCOS). Selain itu terlalu banyak mengonsumsi gula juga memengaruhi. Khususnya, di Indonesia, nasi memiliki kadar gula yang tinggi. Namun, bukan makan namanya jika tanpa nasi. Dehidrasi, terlalu banyak makan garam, dan jarang bergerak juga dapat berisiko mengidap diabetes mellitus.
- Alzhemeir dan Demensia
Jumlah kematian akibat penyakit ini sebanyak 54.743 jiwa atau 3,22% dari jumlah kematian secara keseluruhan di Indonesia. Sedangkan di dunia, Indonesia menempati peringkat ke-14 dengan jumlah kematian tertinggi akibat alzhemeir dan demensia.
Alzhemeir menjadi penyebab paling umum dari demensia. Adapaun tanda dan gejala demensia terdapat tiga tahapan.
Hingga kini, belum adanya obat untuk penyakit demensia.
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Biomed Central tahun lalu menyebut ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya tingkat harapan hidup di tiap negara termasuk adanya kesetaraan, sistem kesejahteraan yang lebih inklusif, tingginya partisipasi politik, masyarakat sipil yang tangguh dan tersedianya akses pekerjaan, perumahan, air bersih, lingkungan yang bersih, serta pendidikan.
Selain itu, jika kesehatan dan kesejahteraan meningkat, harapan hidup pun akan turut meningkat. Ditambah, semakin tingginya harapan hidup, semakin baik pula kondisi suatu negara. [rif]