Scroll untuk baca artikel
Khazanah

Peran Perempuan Arab Bidang Politik Masa Nabi Muhammad

Redaksi
×

Peran Perempuan Arab Bidang Politik Masa Nabi Muhammad

Sebarkan artikel ini

Sebagaimana dialami Sayidah Sumayyah, karena tidak mengikuti kemauan Abu Jahal sehingga mendapatkan penyiksaan. Sejarah mengukir namanya tetap abadi sebagai orang yang pertama mati syahid. Sayidah Sumayyah merupakan kaum perempuan pertama yang mengikuti ajaran Nabi Muhammad. Selain Sayidah Sumayyah ada Hammah ibu Bilal bin Rabah juga mengalami penyiksaan sampai ia meninggal.

Para perempuan mendapatkan siksaan, sebut saja Umu Unais dan anak perempuannya bernama Latifah yang mendapatkan siksaan dari majikannya. Lalu dibebaskan atau memerdekakan oleh Bu Bakar ra. Peran Abu Bakar ra yang lain juga turut memerdekakan Nahdiah.

Bakan ketika Umar bin Khattab belum masuk Islam, ia melakukan peyiksaan terhadap adiknya yang bernama Fatimah. Namun berkat latunan ayat suci Al-Qur’an dari Fatimah, Umar bin Khattab akhirnya masuk Islam.

Perilaku kejam yang dilakukan kaum kafir Quraisy, mendorong Nabi Muhammad mengungsikan para sahabatnya ke luar kota Makkah. Pada masa ke lima kerasulan Nabi Muhammad menetapkan Habsyah atau saat ini Ethiopia menjadi negeri tujuan pengungsian. Di Habsyah dipimpin raja Negus yang dikenal sebagai raja yang adil.

Kaum muslimin yakni para sahabat Nabi Muhammad berjumlah 15 orang yang terdiri dari lima perempuan dan sepuluh laki-laki mulai berangkat hijrah ke Habsyah. Kelima perempuan tangguh tersebut yakni Umu Salamah binti Abu Umayah, Umu Kaltsum, Sahlah binti Suhail, Laila binti Kaltsamah dan Ruqoyyah binti Muhammad Saw. Momentum ini merupakan peristiwa pertama hijrah kaum muslim dan para muslimah yang terjadi pada tahun 615 M.