BARISAN.CO – Saat DPRD DKI Jakarta hari ini sibuk mengagendakan rapat paripurna untuk membahas interpelasi terhadap rencana penyelenggaraan Formula E oleh Pemprov DKI. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan justru mengunjungi kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol dan memberi makan kucing liar di sana dalam rangka memperingati Hari Rabies Sedunia. Belum diketahui pasti Anies bakal ikut paripurna atau tidak.
Pemberian makan kucing liar ini diikuti pula oleh para pelajar SMP bersama komunitas penyayang hewan, the Cathy and Friends di halaman depan salah satu restoran kawasan Pantai Carnaval Ancol.
“Kita tidak hanya sekedar memperingati Hari Rabies tapi merayakan rasa cinta kasih kepada semua makhluk termasuk kepada binatang sekitar kita, di antaranya kucing, anjing dan lainnya,” kata Anies yang dikenal dengan pecinta Kucing ini di Ancol mengutip Antara, Selasa (28/9/2021).
Kucing liar tersebut selama kawasan Ancol ditutup karena pandemi Covid-19 menjadi kurus dan tampak tidak terawat.
Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Geisz Chalifah mengatakan, saat ini komunitas penyayang hewan menjadikan Ancol sebagai salah satu proyek percontohan untuk membantu kucing liar tersebut. Anies pun ikut serta memberikan makan.
“Lalu disambut the Cathy and Friends menjadikan Ancol pilot project, diberikan makan bagi kucing liar di Ancol hingga terjadilah kegiatan hari ini, bagaimana kebaikan itu bertemu dengan yang lainnya,” ucapnya.
Di kawasan sekitar Ancol sendiri, menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati, ada 500 kucing liar yang sudah divaksin dan disterilisasi oleh Dinas KPKP DKI Jakarta.
Sejarah Hari Rabies
Peringatan Hari Rabies yang jatuh setiap tanggal 28 September itu sendiri sudah dijalankan sejak tahun 2007. Tentunya perayaan ini menjadi momentum untuk mengingatkan masyarakat tentang bahaya rabies yang mengintai di lingkungan sekitar.
Sejarah tentang pemilihan tanggal 28 September tersebut tidak lepas dari seorang ahli kimia dan mikrobiologi berkebangsaan Perancis yang berhasil mengembangkan vaksin rabies untuk pertama kalinya, yaitu Louis Pasteur yang meninggal pada tanggal 28 September 1895.
Dalam membuat vaksin rabies, Louis dibantu oleh rekannya, Emile Roux. Louis kemudian baru mengaplikasikan vaksin temuanya tersebut kepada tubuh manusia pada tanggal 1885. Hal tersebut, berhasil dan membawa sebuah terobosan baru dalam dunia kesehatan dalam penanganan penyakit rabies.
Peringatan Hari Rabies Sedunia awalnya dicetuskan oleh sebuah perkumpulan bernama Aliansi Pengendailan Rabies (ARC) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) pada tahun 2007. Kemudian, hal tersebut mendapat banyak sambutan dukung dari beberapa pihak seperti WHO, Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (OIE), dan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO).
Kemudian, Perayaan Hari Rabies Sedunia yang diselenggarakan untuk pertama kalinya pada tahun 2007 sukses meraup keberhasilan dengan dilaksanakan di 74 negara dan menjangkau 1,5 juta orang serta melakukan vaksinasi pada hewan sejumlah 270 ribu. Kemudian, organisasi yang ditunjuk sebagai Penyelenggaraan Koordinasi Hari Rabies Sedunia adalah Aliansi Global untuk Pengendalian Hewan (GARC).
Rabies masuk ke dalam kategori penyakit zoonosis yang dapat menular melalui hewan. Penyakit ini disebabkan oleh virus rhabdovirus yang menyerang sistem saraf pusat hewan mamalia termasuk manusia.
“Case fatality rate atau tingkat kematian rabies sangat tinggi. Di seluruh dunia, lebih dari 150 negara, rabies telah membunuh 59 ribu orang dan jutaan hewan setiap tahun,” kata drh. Jasmine, dalam online media gathering ‘Pentingnya Vaksin Rabies untuk Anjing Kesayangan Kamu’, Senin (27/9/2021).