BARISANCO – Provinsi DKI Jakarta kembali berhasil mendapatkan prestasi tingkat internasional di bidang transportasi. Ibu Kota yang dipimpin Gubernur Anies Baswedan berhasil menjuarai Sustainable Transport Award (STA) 2021. Kota Jakarta menjadi kota pertama di Asia Tenggara yang mendapatkan penghargaan bergengsi bidang transportasi tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan, tahun lalu, Jakarta meraih posisi kedua, sebagai Honorable Mention. Tahun ini, kita berhasil mengungguli kota-kota dunia lainnya seperti Auckland, Bogota, Buenos Aires, Charlotte, Frankfurt, Moscow, San Francisco, Sao Paulo dan banyak lainnya, Jumat (26/02/2021)
STA merupakan ajang penghargaan tahunan yang diberikan kepada sebuah kota atas perbaikan sistem mobilitas selama 18 bulan terakhir.
“Jakarta dianggap telah menunjukkan komitmen, kemauan politik, serta visi dalam bidang transportasi berkelanjutan dan pembangunan perkotaan,” jelasnya.
Penghargaan STA 2021 ini berkat program integrasi antarmoda transportasi publik yang dinilai sangat baik. Selain itu, memberi kemudahan serta kenyamanan bagi masyarakat Jakarta.
Anies bangga atas penghargaan ini. Ia mengaku akan terus mengupayakan sistem transportasi berkelanjutan yang tujuan akhirnya adalah kenyamanan warga.
“Saya turut berbangga dengan pencapaian Jakarta dalam peningkatan inovasi transportasi terintegrasi. Ini adalah pengingat bahwa kami harus terus berupaya meningkatkan layanan transportasi yang sudah ada, sehingga kenyamanan warga dalam bertransportasi terjamin,” kata Anies dalam penghargaan secara virtual di Jakarta, Kamis, 25 Februari 2021.
“Pada Oktober 2020 lalu Jakarta diumumkan sebagai pemenang. Tadi malam terlaksana acara penganugerahan Sustainable Transport Award 2021. Biasanya acara penganugerahan STA dilakukan pada bulan Januari di Washington DC. Namun karena dunia sedang dilanda pandemi COVID-19 maka penganugerahan tahun ini dilakukan secara virtual,” terang Anies.
Jakarta meraih penghargaan ini dengan menyisihkan kota – kota besar dari negara lain seperti Auckland, Bogota, Buenos Aires, Charlotte, Frankfurt, Moscow, San Francisco dan Sao Paulo. Pada tahun lalu, Jakarta menduduki peringkat kedua atau mendapat gelar ‘Honorable Mention’.
Pada tahun lalu Jakarta juga memperoleh Sustainable Transport Award (STA) 2020 dari ITDP. Saat itu, Jakarta meraih Honorable Mention karena usahanya dalam mengembangkan sistem Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta.
Sebagai informasi, ITDP adalah organisasi nirlaba yang didirikan di Amerika Serikat pada tahun 1985 oleh para pelaku advokasi transportasi berkelanjutan. ITDP juga telah mempelopori kebijakan dan proyek transportasi yang berwawasan lingkungan, berkelanjutan dan mengakomodasi kesetaraan
STA merupakan ajang penghargaan tahunan yang diberikan kepada kota yang telah menunjukkan komitmen, kemauan politik, serta visi dalam bidang transportasi berkelanjutan dan pembangunan perkotaan.
Keberhasilan Jakarta diraih melalui berbagai upaya berkelanjutan di bidang transportasi. Berikut ini 9 keberhasilan sebagaimana dikutip dari Viva.co.id:
1. Mengintegrasikan mikrobus (angkot) dengan layanan Transjakarta di mana 10 operator angkot sepakat untuk bergabung dengan Transjakarta. JakLingko memungkinkan warga berpindah moda transportasi menggunakan mikrobus dan bus Transjakarta dengan tarif tetap dalam waktu 3 jam.
2. Menghadirkan MRT Jakarta dan LRT Jakarta yang juga menjadi momentum besar bagi sistem transportasi publik di Jakarta.
3. Mengintegrasikan layanan transportasi, baik fisik maupun pembayaran. Hal itu terbukti dengan dibangunnya stasiun-stasiun dan rute-rute Transjakarta yang terintegrasi dengan MRT Jakarta, LRT Jakarta, serta microbus.
4. Penataan kawasan transportasi publik milik DKI Jakarta dengan perusahaan transportasi publik milik negara; KRL Commuter Line. Bertujuan untuk menjadi hub transportasi yang memberi kemudahan, keamanan, dan kenyamanan bagi warga. Pada tahap pertama, stasiun yang ditata adalah Stasiun Tanah Abang, Stasiun Juanda, Stasiun Sudirman, dan Stasiun Pasar Senen.
5. Mengembangkan Armada bus listrik yang ramah lingkungan. Upaya ini dilakukan oleh Transjakarta dan telah diujicobakan tahun ini. Transjakarta juga mempunyai target untuk mengubah semua armadanya menjadi bus listrik pada 2030.
6. Mengubah fungsi Terowongan Kendal sebagai area khusus pejalan kaki yang nyaman untuk menghubungkan stasiun KRL, stasiun MRT Jakarta, stasiun Kereta Bandara dan halte Transjakarta. Fasilitas ini dibangun sebagai upaya pendukung program integrasi transportasi, namun juga tetap mempertimbangkan kenyamanan warga.
7. Upaya berkelanjutan pembangunan jalur sepeda yang hingga saat ini telah dibangun 63 km. Saat ini, sedang dibangun 200 km jalur sepeda terproteksi, dengan rencana pembangunan 500 km jalur di tahun mendatang. Upaya merencanakan jalur sepeda ini terbayar ketika masa pandemi COVID-19 di mana terjadi lonjakan pesepeda hingga 500% di ruas-ruas jalan utama Jakarta. Bahkan, di area perjalanan bervolume tinggi, seperti di Dukuh Atas, Jl. Sudirman, jumlah pesepeda meningkat 1.000%.
Hal ini kemudian diperkuat dengan diimplementasikannya pop up bike lane (jalur sepeda terproteksi sementara) dan Peraturan Gubernur No. 51 Tahun 2020 yang menginstruksikan untuk memprioritaskan pejalan kaki dan pesepeda selama Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) berlangsung.
8. Dalam mendorong masyarakat menggunakan sepeda sebagai alat transportasi, tersedia pula sistem bike-sharing dengan 120 sepeda yang siap pakai. Sejumlah tempat parkir sepeda juga telah dibangun di stasiun-stasiun untuk memudahkan masyarakat berpindah lokasi dengan biaya yang lebih terjangkau dan baik untuk lingkungan (non-emisi).
9. Mengubah fungsi fasilitas park and ride Thamrin 10 yang sebelumnya merupakan area parkir kendaraan pribadi menjadi ruang usaha ekonomi kreatif. Hal ini merupakan upaya untuk menggalakkan pembatasan kendaraan bermotor pribadi di pusat kota.