“Sementara dalam kelompok G20, Saudi Arabia mampu tumbuh fantastis sebesar 11,8%. Dan ada beberapa negara belum merilis pertumbuhan GDP di kuartal II-2022 yang diprediksi juga mengalami pertumbuhan yang baik,” tambahnya.
Politisi dari Dapil Jawa Barat IV (Kota dan Kabupaten Sukabumi) itu menyimpulkan, dengan mengkaji catatan tersebut, sejatinya ekonomi Indonesia pada kuartal II-2022 bisa tumbuh lebih tinggi. Indonesia bisa lebih baik dari Vietnam, karena didukung momentum puasa Ramadhan, Idul Fitri dan mudik.
“Idealnya, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II bisa menyamai capaian tahun lalu yakni 7,07%. Hal tersebut agar lebih meringankan beban target pertumbuhan ekonomi pada sisa 2022,” katanya.
Namun demikian, lanjut Hergun, yang sudah terjadi patut kita syukuri. Saatnya menatap sisa 2022. Perlu dipikirkan bersama bagaimana strategi mendorong pertumbuhan ekonomi tetap di atas 5% di tengah tantangan inflasi, resesi, dan stagflasi.
“Dengan kebersamaan dan soliditas serta kolaborasi berbagai pihak, mudah-mudahan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% pada 2022 bisa tercapai, sehingga target pengurangan angka pengangguran dan kemiskinan serta target kesejahteraan lainnya bisa direalisasikan,” pungkasnya. [rif]