BARISAN.CO – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden belum lama ini menyebut bahwasannya Jakarta berpotensi untuk tenggelam 10 tahun lagi. Pernyataan tersebut disampaikan Biden dalam pidatonya di Kantor Direktur Intelijen Nasional, AS, Selasa (27/7/2021).
Apabila pemanasan global terus terjadi, kata Biden, maka bisa berdampak pada mencairnya es di kutub sehingga permukaan air laut naik. Karenanya menurut dia tak menutup kemungkinan bisa saja 10 tahun mendatang Jakarta bisa saja tenggelam.
“Apa yang terjadi di Indonesia jika perkiraannya benar bahwa, dalam 10 tahun ke depan, mereka mungkin harus memindahkan ibu kotanya karena akan tenggelam?” kata Biden dilansir dari Kompas.com.
Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, bahwa masalah ancaman Jakarta tenggelam bukan hanya dari perubahan iklim tapi ada juga ancaman dari eksploitasi air tanah yang menyebabkan penurunan muka tanah.
“Jakarta tenggelam tidak hanya dikarenakan naiknya permukaan air laut, seperti yang diperbincangkan oleh Joe Biden, tapi juga penurunan muka tanah yang salah satu sebabnya eksploitasi air tanah. Ada studi dilakukan menunjukkan penurunan tanah terjadi di hampir seluruh wilayah di Jakarta. Jadi Jakarta ini dua, air laut naik dan permukaan tanah turun,” tutur Anies dalam rekaman webinar Ikatan Insinyur Teknologi Bandung yang dikutip, Rabu (11/8/2021).
Anies menjelaskan, sejumlah upaya terus dilakukan Pemprov DKI untuk menekan penggunaan air tanah di ibu kota. Anies Baswedan menyebut upaya itu, antara lain dengan menindak pelanggaran yang dilakukan gedung-gedung karena penggunaan air tanah berlebih dan tidak melakukan penyaluran air pipa lewat PAM Jaya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, Pemprov DKI telah berupaya beragam cara agar dataran ibu kota tidak cepat hilang terendam air.
“Pemprov DKI Jakarta tetap mengupayakan agar Jakarta tidak tenggelam, di antaranya penyedotan air tanah, pipanisasi PAM Jaya ditingkatkan agar kebutuhan air bersih semua dari PAM,” katanya di Jakarta, Sabtu (31/7/2021).
Menurut Riza, Pemprov DKI Jakarta dan PUPR terus membuat program percepatan pipanisasi, air bersih, air minum di Jakarta. Hal itu guna mengurangi penurunan tanah.
“Mudah-mudahan ini bisa mengurangi (penurunan) muka air tanah di Jakarta. Saya kira tidak seperti yang disampaikan demikian bahwa Jakarta akan tenggelam. Kami terus menyiapkan program agar ROB di Jakarta Utara bisa diatasi,” jelasnya dikutip dari merdeka.com.
Berikut langkah yang dilakukan Pemprov DKI:
Mengoptimalkan fungsi waduk
Riza berujar, beragam cara telah dilakukan oleh Pemprov DKI dalam penanggulangan banjir. Di antaranya, Pemprov DKI melakukan optimalisasi waduk dengan cara melakukan pengerukan.
Membangun drainase vertikal
Data terakhir yang dipublikasi oleh Pemprov DKI, pada 2020 Jakarta sudah memiliki 3.000 unit sumur resapan dari target 300.000 sumur resapan baru.
Lakukan Pembebasan Lahan untuk Normalisasi Sungai
Pemprov DKI memiliki andil dalam normalisasi sungai yang melintasi Jakarta. Kendati demikian, dalam hal ini peran Pemprov sebatas melakukan pembebasan lahan. Pembangunan infrastruktur dilakukan oleh pemerintah pusat melalui Dinas Pekerjaan Umum.
“Jadi InsyaAllah Jakarta tidak tenggelam 10 tahun lagi,” pungkas Riza. [rif]