Scroll untuk baca artikel
Blog

Primadona Tobong – Cerpen Noerjoso

Redaksi
×

Primadona Tobong – Cerpen Noerjoso

Sebarkan artikel ini

“Baiklah!  Aku beri tangguh seminggu lagi.  Kamu urus semuanya.” Jawab Pak Camat sembari memasukkan map berisi amplop tersebut.

Setelah dari kantor kecamatan, Niko langsung mengarhkan setir mobilnya ke arah polsek dan koramil.  Misinya sama.  Memberikan amplop dan menjanjikan Ken sebagai teman bersenang-senang agar ia bisa memperpanjang ijin operasi tobongnya.  Sama dengan wajah Pak Camat, kali ini wajah komandan polisi itu justru terlihat lebih berbinar-binar.

“Mengapa tidak dari kemarin Kamu tawarkan si primadona tobong itu?” ucap komandan sektor tersebut dengan disertai gelak tawanya yang mengelegar.

“Saya pikir Bapak tidak level,” jawab Niko sekenanya.

“Lelaki mana yang tak ingin bersenang-senang dengan primadona tobong yang mempesona itu?” sahut komandan polisi sektor tersebut sembari memasukkan map berisi amplop dari Niko sambil tertawa terbahak-bahak gembira.

Mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak kira-kira kalimat seperti itulah yang dapat mewakili kejadian malam itu.  Niko mengijinkan ken mundur dari tobongnya asal ia bersedia meladeni Pak Camat, Komandan Polisi dan Komandan Koramil.  Namun entah bagaimana malam itu rupanya Niko lupa mngatur jadwal antara pak Camat dan Pak Komandan Polisi. 

Kedua lelaki itu sudah setengah mabuk tatkala saling berebut Ken.  Dan tanpa pikir panjang lagi, tangan komandan polisi itu telah mencabut pistolnya.  Sedetik kemudian timah panas itupun telah menembus dada Ken yang berusaha melerai percekcokan kedua pejabat tersebut.