Scroll untuk baca artikel
Edukasi

13 Prinsip Pendidikan Pondok Pesantren yang Perlu Anda Ketahui

×

13 Prinsip Pendidikan Pondok Pesantren yang Perlu Anda Ketahui

Sebarkan artikel ini
Prinsip Pendidikan Pondok Pesantren
Suasana pelatihan santriwati Al-Itqon, Bugen

Kesederhanaan sudah menjadi ciri kehidupan pesantren, seluruh elemen pesantren berusaha untuk memperoleh ridlo Allah dengan senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya dan tidak memikirkan kepentingan duniawi. Mereka membiasakan diri untuk hidup dalam kesufian.

5. Prinsip kolektivitas

Menurut Mastuhu, di pesantren berlaku prinsip bahwa santri harus mendahulukan kewajiban dan kepentingan orang lain di atas kepentingan sendiri, sehingga terjadi kekompakan, rasa solidaritas dan persaudaran yang erat di antara para santri. Dalam pesantren, upaya kebersamaan diciptakan melalui kegiatan-kegiatan setiap hari, misalnya kegiatan keagamaan dan kegiatan belajar.

6. Prinsip Mandiri

Santri dilatih untuk mengatur dan bertanggung jawab atas keperluannya sendiri. Prinsip ini tidak bertentangan dengan prinsip kolektivitas, bahkan sebaliknya justru menjadi bagian dari padanya, karena mereka menghadapi nasib dan kesukaran yang sama. Maka jalan yang baik setiap individu mengatasi masalahnya ialah tolong-menolong. Disisi lain, santri dituntut aktif dan mampu memilih yang sesuai dengan kebutuhannya. Keberanian mengambil sikap ini sangat menentukan kesuksesan seorang santri

7. Prinsip mengagungkan ilmu

Seorang santri (pelajar) tidak akan memperoleh kesuksesan ilmu dan tidak pula ilmunya dapat manfaat, selain jika mau mengagungkan ilmu itu sendiri, ahli ilmu dan menghormati keagungan gurunya. Ada dikatakan:” Dapatnya orang mencapai sesuatu hanya karena mengagungkan sesuatu itu, dan gagalnya juga hanya karena tidak mau mengagungkannya”.

Mengagungkan ilmu maksudnya memandang ilmu sebagai sesuatu yang agung, sebagai sarana mencapai kebahagiaan dunia dan akherat, bukan sebagai hasil kajian pemikiran belaka. Keberhasilan santri dalam memperoleh ilmu tergantung kesucian hati, restu atau berkah kiai dan upaya-upaya ritual yang lain, seperti puasa, shalat sunah, doa-doa dan sebagainya.

8. Prinsip restu kiai-kiai

Prinsip ini sudah menjadi pedoman para santri, bahwa semua perbuatan yang dilakukan oleh setiap warga pesantren sangat tergantung pada restu kiai. Baik ustadz maupun santri berusaha jangan sampai melakukan hal-hal yang tidak berkenan di hadapan kiai.

Dalam pendidikan pesantren, kiai adalah sosok yang diagungkan dan mempunyai pengaruh yang dominan  disetiap kegiatan yang ada di pesantren, karena segala sesuatu yang akan dilakukan oleh santri harus mendapat restu dari kiai untuk mendapatkan keberkahannya.

9. Prinsip estafet

Dalam sistem pendidikan pesantren, semua tanggung jawab tidak menjadi tanggungan kiai, melainkan dibantu oleh santri-santri senior yang dianggap mampu. Mereka mewakili kiai untuk membimbing santri baru.