Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Ekonopedia

Memahami Angka Kemiskinan di Indonesia [Bagian Dua]

:: Redaksi
5 Agustus 2020
dalam Ekonopedia
2_Kemiskinan-01

Memahami kemiskinan di Indonesia/Foto: unsplash.com

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

Barisan.co – BPS mengukur kemiskinan dengan menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar. Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.

Batas kemampuan itu direpresentasikan oleh Garis Kemiskinan (GK). GK nasional pada Maret 2020 sebesar Rp454.652 per kapita per bulan. GK daerah perkotaan sebesar Rp 471.882, dan GK daerah perdesaan sebesar Rp 433.281.

Oleh karena secara rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia pada Maret 2020 memiliki 4,66 orang anggota. Dapat dikatakan bahwa Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp2.118.678 per rumah tangga miskin per bulan.

Secara teoritis, BPS menentukan Garis Kemiskinan terlebih dahulu, baru kemudian menghitung jumlah penduduk yang berada di bawah dan di atasnya. Dalam praktiknya, pengumpulan data dilakukan secara relatif bersamaan. Hanya urutan pengolahan disesuaikan kerangka teoritis.

BACAJUGA

Dibalik Angka Kemiskinan September 2022

Dibalik Angka Kemiskinan September 2022

17 Januari 2023
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Bertambah pada September 2022

Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Bertambah pada September 2022

16 Januari 2023

Sumber data utama yang dipakai adalah data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Modul Konsumsi dan Kor yang dilaksanakan pada bulan Maret juga. Dipakai pula hasil Survei Paket Komoditi Kebutuhan Dasar (SPKKD), untuk memprakirakan proporsi dari pengeluaran masing-masing komoditi pokok nonmakanan.

Garis Kemiskinan berubah sesuai data Susenas waktu bersangkutan. Nilainya sejauh ini selalu meningkat. Terutama karena terjadinya inflasi pada “komoditas pengukur kemiskinan”, serta faktor perubahan pola konsumsi. Sebelum tahun 2007, hanya ada informasi data GK perkotaan dan GK perdesaan.


Garis Kemiskinan
Print  Excel  Download  
Chart by Visualizer

(Sumber data: Badan Pusat Statistik)


Garis Kemiskinan (GK) merupakan penjumlahan dari dua komponen, yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM). GKM adalah jumlah nilai pengeluaran dari 52 komoditi dasar makanan yang riil dikonsumsi penduduk referensi yang kemudian disetarakan dengan 2100 kilokalori per kapita per hari. GKM nasional pada Maret 2020 sebesar Rp335.793 per kapita per bulan.

GKNM adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar nonmakanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di perdesaan. GNKM pada Maret 2020 sebesar Rp118.859 per kapita per bulan.


Garis Kemiskinan
Print  Excel  Download  
Chart by Visualizer

(Sumber data: Badan Pusat Statistik)


Kekeliruan dalam perbincangan publik tentang hal ini terutama bersumber dari kekurangtahuan tentang beberapa aspek GK. Lima hal paling sering menimbulkan kesalahpahaman. Pertama, tentang GK yang berubah atau tepatnya makin tinggi, sehingga diskusi memakai ukuran dari waktu yang lampau. Kedua, kadang kurang disadari bahwa ukuran tersebut adalah per kapita atau perorangan. Sementara ilustrasi diskusi mengarah pada kehidupan keluarga miskin.

Ketiga, ada perbedaan GK antarprovinsi yang dirinci atas wilayah perkotaan dan perdesaannya. Kelima, basis data perhitungan BPS merupakan besaran pengeluaran, bukan pendapatan penduduk.

Bagaimanapun, data Garis Kemiskinan berguna untuk analisis dan rekomendasi kebijakan. Masih dapat dipakai untuk melihat berbagai kecenderungan umum dalam perkembangan kemiskinan.


Seri tulisan Kemiskinan lainnya:
Bagian Satu
Bagian Tiga
Bagian Empat
Bagian Lima
Bagian Enam
Bagian Tujuh

Kontributor: Awalil Rizky

Editor: Ananta Damarjati

Topik: Awalil RizkyBadan Pusat StatistikEkonopediaGaris KemiskinanSurvei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
Redaksi

Redaksi

Media Opini Indonesia

POS LAINNYA

Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Tiga)
Ekonopedia

Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Empat)

4 Januari 2023
Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Tiga)
Ekonopedia

Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Tiga)

2 Januari 2023
Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Satu)
Ekonopedia

Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Dua)

15 Mei 2022
Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Satu)
Ekonopedia

Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Satu)

5 Mei 2022
Memahami Angka Pengangguran (Bagian Satu)
Ekonopedia

Memahami Angka Pengangguran (Bagian Delapan)

30 April 2022
Memahami Angka Pengangguran (Bagian Satu)
Ekonopedia

Memahami Angka Pengangguran (Bagian Tujuh)

21 April 2022
Lainnya
Selanjutnya
Bazis DKI Jakarta

Merancang Bantuan Produktif Di Tengah Pandemi Bazis DKI Jakarta dan Lazis Muhammadiyah

Tata Kelola Qurban Pemprov DKI Jakarta, Sudah Representatif?

Tata Kelola Qurban Pemprov DKI Jakarta, Sudah Representatif?

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

Hari Kanker Sedunia

4 Februari Hari Kanker Sedunia, Kemenkes Ingatkan Pentingnya Deteksi Dini

4 Februari 2023
analisa youtube shorts

Benarkah YouTube Short Bisa Menghasilkan Uang? Inilah Analisa Kebenarannya

3 Februari 2023
Amerika Bicara Utilitas dan Efisiensi Air Sungai, Indonesia Masih Berkutat dengan Proyek Sodetan dan Buang Air ke Laut

Amerika Bicara Utilitas dan Efisiensi Air Sungai, Indonesia Masih Berkutat dengan Proyek Sodetan dan Buang Air ke Laut

3 Februari 2023
website foto gratis

7 Rekomendasi Website Foto Gratis, No Copyright untuk Konten dan Desain

3 Februari 2023
rhoma irama air putih

Rutin Minum Air Putih Hangat, Rhoma Irama Berhasil Diet

3 Februari 2023
kanti w janis

Tadaburan Novel Karya Kanti W Janis

3 Februari 2023
Penerimaan Pendapatan Investasi Lainnya (US$ Juta)

Penerimaan Pendapatan Investasi Lainnya (US$ Juta)

3 Februari 2023

SOROTAN

Amerika Bicara Utilitas dan Efisiensi Air Sungai, Indonesia Masih Berkutat dengan Proyek Sodetan dan Buang Air ke Laut
Opini

Amerika Bicara Utilitas dan Efisiensi Air Sungai, Indonesia Masih Berkutat dengan Proyek Sodetan dan Buang Air ke Laut

:: Yayat R Cipasang
3 Februari 2023

BANJIR Jakarta tidak sekadar bencana alam tetapi juga sudah sangat politis. Banjir dan cara penanganannya menjadi alat kampanye, glorifikasi atau...

Selengkapnya
Perlindungan PRT

Rentan Alami Kekerasan, Perlindungan Terhadap PRT Perlu Perhatian Serius

2 Februari 2023
Pakar Hukum: Ditolaknya UAS, Privilege Singapura

Berkongsi Kita Pecah

1 Februari 2023
Taruhan Alphard, sampai Kapan?

Taruhan Alphard, sampai Kapan?

1 Februari 2023
Pemilu Serentak Tahun 2024

Menyongsong Pemilu Serentak Tahun 2024 yang Berkualitas dan Berintegritas

1 Februari 2023
Menanti Keberanian KIB Usung Airlangga-Erick Thohir

Menanti Keberanian KIB Usung Airlangga-Erick Thohir

31 Januari 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang