Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Senggang Gaya Hidup

Proses Panjang yang Dilalui untuk Sembuhkan Luka Akibat Pengkhianatan

:: Anatasia Wahyudi
11 Mei 2022
dalam Gaya Hidup
Proses Panjang yang Dilalui untuk Sembuhkan Luka Akibat Pengkhianatan

Ilustrasi pengkhianatan (brilio.net)

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

Dalam ilmu psikologi, dikenal dengan istilah trauma pengkhianatan. Dan, untuk bisa sembuh dibutuhkan waktu bertahun-tahun hingga seumur hidup.

BARISAN.CO – Kau tahu hal apa yang paling menyakitkan? Saat orang yang kita percayai, menikam kita dari belakang.

Rasanya, kau kesulitan bernafas. Tikaman itu meninggalkan luka yang tak kunjung dapat disembuhkan. Parahnya, luka itu bahkan membuatmu terpuruk dan kesulitan untuk kembali mempercayai seseorang.

Dalam ilmu psikologi, dikenal dengan istilah trauma pengkhianatan (betrayal trauma). Teori trauma pengkhianatan menunjukkan, kerusakan dalam hubungan keterikatan, seperti hubungan antara orang tua dan anak atau antara pasangan romantis dapat menyebabkan trauma yang bertahan lama.

Ada banyak bentuk pengkhianatan dalam kehidupan. Misalnya, saat kanak-kanak yang seharusnya mereka mendapatkan kasih sayang orang tua, namun mereka justru dianiaya baik secara fisik maupun emosional. Atau bisa juga mereka ditelantarkan. Saat berteriak kelaparan, anak-anak itu dicaci maki, dan lain sebagainya. Dalam hubungan romansa, seseorang diselingkuhi pasangannya.

BACAJUGA

Sering Ribut karena Hal Sepele? Bisa Jadi Anda Berpikir Irasional

Sering Ribut karena Hal Sepele? Bisa Jadi Anda Berpikir Irasional

6 Mei 2022
Ketika Pekerjaan Menjadi Prioritas, Hubungan Bisa Kandas

Ketika Pekerjaan Menjadi Prioritas, Hubungan Bisa Kandas

13 April 2022

Orang sering mengambil sikap dengan menjauhkan diri dari orang yang mengkhianati mereka. Namun, ketika misalnya, kebutuhan finansialnya bergantung pada pengkhianat, maka itu mungkin sulit dilakukan.

Untuk menyembuhkan luka, tidak bisa sekejap mata. Mengutip Inc, ada 12 tahapan yang perlu dilalui seseorang saat menjadi korban pengkhianatan, yaitu:

  1. Menolak kebenaran. Penolakan sering terjadi dalam perilaku penghindaran atau perilaku kecanduan, “Dia tidak mungkin melakukan itu kepadaku”. Kita mungkin terjatuh dalam penyalahgunaan obat-obatan atau alkohol, makan berlebihan, atau menghindari situasi sama sekali dan menghapus sosok pengkhianat itu dari kehidupan kita. Ini hanya beberapa cara yang dirasakan seseorang ketika menyangkal pengkhianatan.
  2. Merasa kehilangan. Pengkhianatan adalah salah satu hal yang paling bisa menghancurkan seseorang. Kehilangan terjadi dalam banyak pengalaman dan keadaan, yang mana memengaruhi secara mendalam. Orang yang dikhianati pun demikian.
  3. Sakit seperti neraka. Apakah akibatnya diungkapkan entah melalui permintaan maaf atau diabaikan, tapi pengkhianatan itu sangat menyakitkan. Kita dapat sembuh, tapi itu harus melalui proses dan cara kita sendiri.
  4. Membangkitkan amarah. Kemarahan memang emosi yang buruk, namun terkadang perlu memahami akar penyebabnya. Kemarahan mungkin terasa seperti kekuatan, tetapi itu menjukkan betapa kita masih peduli dan punya perasaan.
  5. Hilangkan ilusi. Sebagian besar, menjalani kehidupan dengan berpikir bahwa inilah yang seharusnya terjadi. Jadi, ketika segala sesuatu tidak terjadi seperti yang diharapkan bak dongeng yang berakhir bahagian, ini bisa merugikan bahkan amat melemahkan.
  6. Memaafkan bukan berarti melupakan. Rasa sakit itu tidak akan lenyap dalam ingatan manusia. William Blake berkata, “Lebih mudah memaafkan musuh ketimbang teman”. Ketika peduli pada seseorang, kita tidak langsung menghancurkannya. Namun, kita akan terus mengingat perbuatan yang telah dilakukannya sebelumnya. Terlebih, jika orang itu dalam satu lingkaran pertemanan, mungkin kita hanya akan tidak akrab dan mulai menjaga jarak dengan orang tersebut.
  7. Berjuang untuk kembali percaya. Kepercayaan, sekali hilang, tidak mudah dibangun lagi. Tidak dalam setahun, bahkan mungkin tidak seumur hidup. Sekali dilanggar, rasa percaya sulit didapatkan lagi.

“Ini menakutkan, bagaimana pengkhianatan tidak akan pernah membuatmu mempercayai seseorang lagi.”

Garima Soni
  1. Alami semuanya dengan berbeda. Emosi dan rasa sakit selalu berdekatan, menunggu untuk mengingatkan kita bahwa semuanya telah berbeda. Jadi, kita harus belajar untuk mengatasi, mengendalikan, dan mencelanya.
  2. Berpegang pada keraguan. Saat seseorang mendekat, kita mungkin berpikir, “Apa benar dia tidak akan mengkhianati saya nantinya?” Keraguan ini menyebabkan rasa sakit yang hebat dan bahkan membunuh hubungan yang kuat. Ada beberapa hal yang lebih beracun dan jika kita pernah dikhianati, keraguan itu mungkin selalu muncul.
  3. Hidup dalam kesedihan. Saat terjadi pengkhianatan, kesedihan tidak langsung datang, namun secara bertahap. Saat seseorang berkhianat, sulit bagi kita melepaskan diri dari pemikiran jika seseorang itu mampu mengkhianati orang lain.
  4. Memutuskan rantai. Kita mungkin mulai merasa seperti korban, tetapi pada waktunya akan menyadari kekuatan untuk memutuskan rantai perilaku buruk.
  5. Menerima kenyataan. Dalam hidup ini tidak ada satu pun yang sesuai rencana manusia. Kehidupan bagai roller coaster yang siap membuat kita berteriak ketakutan. Namun, yakinkan diri sendiri untuk tidak menyakiti diri sendiri dan terimalah kenyataan.

Pada akhirnya, life must go on. Sesulit apa pun pengalaman yang kita alami di masa lalu, itu bagian dari perjalanan. Tidak ada satu pun yang ingin merasakan sakit akibat dikhianati. Namun, pengalaman itu bisa membuat seseorang menjadi lebih tangguh dari sebelumnya.

Jika kamu berhasil melaluinya, berterimakasihlah pada dirimu sendiri karena telah bertahan selama ini melalui badai kehidupan yang tak satu orang pun siap menghadapinya. Pejamkan mata, dan ingat petuah novelis, Mary Balogh, “Suatu hari kamu akan belajar bahwa cinta tidak selalu mengkhianatimu.” Badai akan berlalu dan orang baru telah menunggu. [rif]

Topik: Betrayal TraumaHubunganPengkhianatanTrauma Pengkhianatan
Anatasia Wahyudi

Anatasia Wahyudi

POS LAINNYA

Gengsi Mendorong Orang Bekerja di Lingkungan Kerja Beracun
Gaya Hidup

Gengsi Mendorong Orang Bekerja di Lingkungan Kerja Beracun

19 Mei 2022
The Sound of Magic: Kau Gagal Jika Tak Sesuai Standar Masyarakat
Gaya Hidup

The Sound of Magic: Kau Gagal Jika Tak Sesuai Standar Masyarakat

10 Mei 2022
cara menggunakan WhatsApp Web
Gaya Hidup

Cara Menggunakan WhatsApp Web, Layanan Tanpa Aplikasi

9 Mei 2022
Tidak Perlu Iri Terhadap Orang Lain, Syukuri dan Nikmati Hidupmu
Gaya Hidup

Tidak Perlu Iri Terhadap Orang Lain, Syukuri dan Nikmati Hidupmu

7 Mei 2022
Micellar Water, Cleansing Oil, atau Cleansing Balm yang Jadi Pilihanmu?
Gaya Hidup

Micellar Water, Cleansing Oil, atau Cleansing Balm yang Jadi Pilihanmu?

7 Mei 2022
tips packing
Gaya Hidup

7 Tips Packing untuk Liburan, Mudah dan Praktis

7 Mei 2022
Lainnya
Selanjutnya
bahaya obat nyamuk bakar

Bahaya Obat Nyamuk Bakar, Semprot Maupun Elektrik

Tanggung Jawab Sosial

Pendidik dan Tanggung Jawab Sosial (Bagian 2)

TRANSLATE

TERBARU

Kolaborasi dan Ekosistem, Penopang Model Bisnis Bank Digital

Kolaborasi dan Ekosistem, Penopang Model Bisnis Bank Digital

20 Mei 2022
ekspor beras DKI Jakarta

Peristiwa Bersejarah, DKI Jakarta Ekspor Perdana Beras ke Arab Saudi

20 Mei 2022
Kesusastraan jawa

Kesusastraan Jawa, Tinjauan Umum dan Jenisnya

20 Mei 2022
Polusi Membunuh 9 Juta Orang di Dunia Tiap Tahunnya

Polusi Membunuh 9 Juta Orang di Dunia Tiap Tahunnya

20 Mei 2022
Surplus/Defisit (Rp Triliun), 2000-2022

Surplus/Defisit (Rp Triliun), 2000-2022

20 Mei 2022
berharaplah kepada allah

Berharaplah Kepada Allah, Hati Jadi Tenang

20 Mei 2022
Fakta-fakta Seputar Minyak Goreng Curah yang Batal Dilarang Penjualannya

Ekspor Kembali Diizinkan Meski Harga Minyak Goreng Masih Tinggi, Bukti Ketidakbecusan Menteri Jokowi

20 Mei 2022

SOROTAN

Kasus Ruhut Sitompul
Opini

Kasus Ruhut, Waktu yang Tepat Rekonsiliasi

:: Yayat R Cipasang
16 Mei 2022

Kasus Ruhut Sitompul

Selengkapnya
Penyakit Mulut dan Kuku Kembali Mewabah Gegara Tergiur Impor Ternak Murah

Penyakit Mulut dan Kuku Kembali Mewabah Gegara Tergiur Impor Ternak Murah

11 Mei 2022
Ganjar Little Jokowi

Ganjar Little Jokowi, Untung atau Buntung?

8 Mei 2022
politik kadal gurun

Kisah Kecebong, Kampret dan Kadal Gurun

6 Mei 2022
Benarkah Bule Itu Pasti Kaya? Tidak!

Benarkah Bule Itu Pasti Kaya? Tidak!

5 Mei 2022
Kesalehan Sosial dan Islamophobia

Jilbab, Kesalehan Sosial dan Islamophobia

1 Mei 2022
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Risalah
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Sastra
  • Khazanah
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang