Life is a journey, not a destination
(Kehidupan adalah perjalanan, bukan tujuan)
Life is a dance between making it happen and letting it happen
(Kehidupan adalah tarian antara membuat hal itu terjadi dan membiarkan hal itu terjadi)
Life is like a river, it constantly flows and changes
(Kehidupan seperti sungai, terus mengalir dan berubah)
Life is an opportunity, benefit from it
(Kehidupan adalah kesempatan, manfaatkanlah)
Life is a series of experiences, each one of which makes us bigger, even though sometimes it is hard to realize this
(Kehidupan adalah serangkaian pengalaman, setiap satunya membuat kita lebih besar, meskipun terkadang sulit untuk menyadarinya)
Love one another, but make not a bond of love. Let it rather be a moving sea between the shores of your souls
(Cintai satu sama lain, tetapi jangan membuat ikatan cinta. Biarkanlah itu lebih tepatnya menjadi samudera yang bergerak antara daratan jiwa-mu)
Love gives naught but itself and takes naught but from itself
(Cinta memberikan hanya dirinya dan tidak mengambil kecuali dari dirinya sendiri)
Love is not a thing to possess, it is a flow to participate in
(Cinta bukanlah sesuatu yang dimiliki, itu adalah aliran untuk berpartisipasi)
Love is an untamed force. When we try to control it, it destroys us. When we try to imprison it, it enslaves us. When we try to understand it, it leaves us feeling lost and confused
(Cinta adalah kekuatan yang tidak terkendali. Saat kita mencoba untuk mengendalikannya, itu memusnahkan kita. Saat kita mencoba untuk memenjarakannya, itu memperbudak kita. Saat kita mencoba untuk memahaminya, itu membuat kita merasa tersesat dan bingung)
Love is not only something you feel, it is something you do
(Cinta bukan hanya sesuatu yang kau rasakan, itu adalah sesuatu yang kau lakukan)
Puisi Cinta Kahlil Gibran
Berikut ini puisi cinta karya Kahlil Gibran yang diambil dari tulisan Irwin Day:
Cinta: Kesatuan
Suatu hari engkau bertanya kepadaku,
manakah yang lebih penting bagimu
hidupku atau hidupmu?
Aku berkata, hidupku
lalu engkau pergi tinggalkan aku,
Tanpa kau tahu
Engkaulah sejatinya hidupku itu
Dari The Forerunner
Mereka berkata tentang serigala dan tikus
Minum di sungai yang sama
Di mana singa melepas dahaga
Mereka berkata tentang helang dan hering
Menghujam paruhnya ke dalam bangkai yg sama
Dan berdamai ¨C di antara satu sama lain,
Dalam kehadiran bangkai ¨C bangkai mati itu
Oh Cinta, yang tangan lembutnya
mengekang keinginanku
Meluapkan rasa lapar dan dahaga
akan maruah dan kebanggaan,
Jangan biarkan nafsu kuat terus menggangguku
Memakan roti dan meminum anggur
Menggoda diriku yang lemah ini
Biarkan rasa lapar menggigitku,
Biarkan rasa haus membakarku,
Biarkan aku mati dan binasa,
Sebelum kuangkat tanganku
Untuk cangkir yang tidak kau isi,
Dan mangkuk yang tidak kau berkati.
Jatuh Cinta Padamu
Mempesonanya kamu
Menyungging senyummu
Menghiasi raut wajahmu
Mendiamkan detak jantungku
Mataku jadi pencuri senyummu
Yang menghantam jantungku
Bingung tak menentu
Dengan kehadiranmu
Mungkinkah menerimaku
Kutakut kehilanganmu
Bila kau tahu perasaanku
Yang jatuh cinta padamu
Pandangan Pertama
Itulah saat yang memisahkan aroma kehidupan dari kesadarannya.
Itulah percikan api pertama yang menyalakan wilayah-wilayah jiwa
Itulah nada magis pertama yang dipetik dari dawai-dawai perak hati manusia
Itulah saat sekilas yang menyampaikan pada telinga jiwa tentang risalah hari-hari
yang telah berlalu dan mengungkapkan karya kesadaran yang dilakukan
malam, menjadikan mata jernih melihat kenikmatan di dunia dan menjadikan
misteri-misteri keabadian di dunia ini hadir.
Itulah benih yang ditaburan oleh Ishtar, dewi cinta, dari suatu tempat yang tinggi
Mata mereka menaburkan benih di dalam ladang hati, perasaan
memeliharanya, dan jiwa membawanya kepada buah-buahan