Scroll untuk baca artikel
ragam

Puisi dan Kata-Kata Bijak Kahlil Gibran Tentang Rindu, Cinta dan Kehidupan

Redaksi
×

Puisi dan Kata-Kata Bijak Kahlil Gibran Tentang Rindu, Cinta dan Kehidupan

Sebarkan artikel ini
Kahlil Gibran
Ilustrasi foto/Pexels.com

Life without love is like a tree without blossoms or fruit
(Hidup tanpa cinta seperti pohon tanpa bunga atau buah.)

The teacher who is indeed wise does not bid you to enter the house of his wisdom but rather leads you to the threshold of your mind.
(Guru yang sesungguhnya bijaksana tidak memintamu masuk ke dalam rumah kebijaksanaannya, tetapi lebih memimpinmu ke ambang pikiranmu.)

Dance, when you’re broken open. Dance, if you’ve torn the bandage off. Dance in the middle of the fighting. Dance in your blood. Dance when you’re perfectly free
(Menari, ketika kau terbuka. Menari, jika kau melepaskan perban. Menari di tengah pertarungan. Menari dalam darahmu. Menari ketika kau benar-benar bebas.)

Life is an ocean, and the soul is a ship sailing on it
(Kehidupan adalah samudera, dan jiwa adalah kapal yang berlayar di atasnya)

Life is a journey, not a destination
(Kehidupan adalah perjalanan, bukan tujuan)

Life is a dance between making it happen and letting it happen
(Kehidupan adalah tarian antara membuat hal itu terjadi dan membiarkan hal itu terjadi)

Life is like a river, it constantly flows and changes
(Kehidupan seperti sungai, terus mengalir dan berubah)

Life is an opportunity, benefit from it
(Kehidupan adalah kesempatan, manfaatkanlah)

Life is a series of experiences, each one of which makes us bigger, even though sometimes it is hard to realize this
(Kehidupan adalah serangkaian pengalaman, setiap satunya membuat kita lebih besar, meskipun terkadang sulit untuk menyadarinya)

Love one another, but make not a bond of love. Let it rather be a moving sea between the shores of your souls
(Cintai satu sama lain, tetapi jangan membuat ikatan cinta. Biarkanlah itu lebih tepatnya menjadi samudera yang bergerak antara daratan jiwa-mu)

Love gives naught but itself and takes naught but from itself
(Cinta memberikan hanya dirinya dan tidak mengambil kecuali dari dirinya sendiri)

Love is not a thing to possess, it is a flow to participate in
(Cinta bukanlah sesuatu yang dimiliki, itu adalah aliran untuk berpartisipasi)

Love is an untamed force. When we try to control it, it destroys us. When we try to imprison it, it enslaves us. When we try to understand it, it leaves us feeling lost and confused
(Cinta adalah kekuatan yang tidak terkendali. Saat kita mencoba untuk mengendalikannya, itu memusnahkan kita. Saat kita mencoba untuk memenjarakannya, itu memperbudak kita. Saat kita mencoba untuk memahaminya, itu membuat kita merasa tersesat dan bingung)

Love is not only something you feel, it is something you do
(Cinta bukan hanya sesuatu yang kau rasakan, itu adalah sesuatu yang kau lakukan)