Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Pulau Jawa Terkontraksi, Namun Masih Mendominasi

Redaksi
×

Pulau Jawa Terkontraksi, Namun Masih Mendominasi

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Ekonomi Indonesia pada tahun 2020 terdampak pandemi covid-19, sehingga mengalami kontraksi sebesar 2,07 persen dalam nilai Produk Domestik Bruto (PDB). Rilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada jumat (05/02/2021) melaporkan kontraksi PDB dialami oleh sebagian besar lapangan usaha. Dilihat dari sisi pengeluaran, dialami oleh semua komponen. Termasuk komponen konsumsi rumah tangga, yang selama ini memberi kontribusi terbesar.

Secara spasial, dampak pandemi covid-19 dirasakan oleh semua kelompok pulau, dengan tingkatan yang bervariasi. Kelompok pulau yang mengalami kontraksi pertumbuhan terbesar adalah Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 5,01 persen. Urutan selanjutnya: Pulau Jawa sebesar 2,51 persen, Pulau Kalimantan sebesar 2,27 persen, dan Pulau Sumatera sebesar 1,19 persen.

Meskipun terdampak, dua kelompok pulau terdampak lebih kecil, dan masih bisa tumbuh positif. Yaitu: Pulau Sulawesi tumbuh sebesar 0,23 persen, dan Pulau Maluku dan Papua sebesar 1,44 persen.

Selama era tahun 2015-2019, pulau Jawa tumbuh rata-rata sebesar 5,59 persen. Lebih tinggi dari rerata pertumbuhan ekonomi (PDB) nasional yang sebesar 5,03 persen. Pada tahun 2020, pertama kali selama belasan tahun terakhir, pulau Jawa tumbuh lebih rendah.

Namun, jika dihitung rerata satu dekade (tahun 2011 sampai dengan tahun 2020), pulau Jawa mencapai 4,99 persen. Lebih tinggi dibanding nasional yang sebesar 4,59 persen. 

Sementara itu, pertumbuhan kawasan atau kelompok pulau cenderung lebih fluktuatif. Sebagai contoh, Maluku dan Papua yang terdiri dari 4 provinsi memang terdampak relatif lebih kecil saat pandemi. Akan tetapi sempat alami kontraksi pada tahun 2019.

Level kontraksi yang bervariasi, dan pulau Jawa termasuk yang paling terdampak, hanya sedikit mengubah komposisi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) secara spasial. Kontribusi Pulau Jawa terhadap total PDRB memang sedikit menurun. Akan tetapi masih mendominasi, sebesar 58,75 persen pada tahun 2020.

Perkembangan distribusi PDRB dapat digambarkan sebagai antar pulau Jawa dan kelompok pulau luar Jawa. Komposisinya 57,27 persen berbanding 42,73persen pada tahun 2010. Tidak banyak berubah pada tahun 2014, yakni 57,39 persen berbanding 42,61 persen.

Pulau Jawa makin mendominasi dengan porsi sebesar 58,96 persen pada tahun 2019. Kemudian sedikit menurun pada tahun 2020.

Sebagai tambahan informasi, porsi Maluku dan Papua memang sedikit menaik saat pandemi, yaitu sebesar 2,35 persen. Akan tetapi tidak banyak berubah dari porsi pada tahun 2014 yang sebesar 2,32 persen. Bahkan, porsi kepulauan ini masih lebih rendah dibanding tahun 2010 yang sebesar 2,70 persen.