Jauh sebelumnya, nama 2 R pernah ngerek saat membuat rekaman kaset baca puisi, side A Rendra dan side B Remy Sylado. Juga dikabarkan saat Rendra dipenjara atas baca puisi yang diasapi bom molotop di TIM, Remy pernah menggarap teater dengan pemain anak buah Rendra Bengkel Teater.
Monologer Herlina Syarifudin, salah seorang anak buah teater Remy pernah bercerita saat dia singgah di Kedai Sanutoke. Sebelumnya dia berpamit kepada sang suhu, mau menemui Eko Tunas di Semarang. Sambil berkernyit ia pun bertanya, siapa itu Eko Tunas?
Saat itu saya segera ingat pada 1990 saya mau naik bis kota jurusan Banyumanik – Pasar Johar. Saat itulah seorang pria paro baya gagah sangar tapi necis berpakaian putih-putih naik lewat pintu belakang bis Damri itu dan duduk tenang di kursi paling belakang. Saya pun menjejerinya, salam saya, Mas Remy ya. Dia tersenyum kecil mengangguk kecil, menyambut salam saya dan bertanya, “kamu siapa?”
Hari ini saya banyak membaca di media on line, Yapi Tambayong Remy Sylado telah tutup usia. Ingatan saya pun membayang, saya mau naik bis kota jurusan Banyumanik – Pasar Johar. Saya lihat seorang pria parobaya naik bis Damri itu lewat pintu belakang, dan duduk tenang di kursi paling belakang.
Saya pun menjejerinya, Mas Remy ya.
Dia tersenyum kecil, mengangguk kecil, “kamu siapa?”
Ya, pria parobaya gagah sangar tapi necis berpakaian putih-putih itu saya lihat terbang melewati jendela paling belakang bis kota jurusan…***