Film CODA selain edukatif juga mendapatkan banyak penghargaan, khususnya menjadi nominasi film terbaik di ajang penghargaan Oscar 2022, sehingga layak untuk ditonton.
BARISAN.CO – Meningkatnya kasus Covid-19 varian Omicron, menuntut kita lebih banyak di rumah. Mungkin beberapa di antara kalian merasa bosan. Tapi selalu ada cara untuk mengusir perasaan itu. Kami merekomendasikan untuk menonton film, salah satunya adalah CODA.
Film ini tayang di layanan streaming Apple TV+ sejak Agustus 2021 lalu. CODA merupakan singkatan dari Child of Deaf Adults, istilah yang digunakan untuk menggambarkan anak dari orang tua penyandang tuli pendengaran.
CODA juga merupakan remake dari film Prancis berjudul La Famille Belier (2014). Kedua film tersebut terinspirasi dari film Jerman tahun 1996, judulnya Beyond Silence, sama – sama menceritakan orang normal yang tinggal bersama keluarga tuna rungu.
Cerita CODA berawal dari Ruby Rossi (Emilia Jones), seorang remaja perempuan yang sebentar lagi akan lulus SMA. Diam – diam ia menyukai Miles, teman sekolahnya. Suatu hari, Ruby melihat Miles (Ferdia Walsh-Peelo) mendaftar kegiatan ekstrakurikuler paduan suara di sekolahnya. Ruby pun mendaftar meski dia tidak percaya diri.
Saat berlatih, Ruby tampak malu – malu. Guru musiknya, Bernardo Villalobos atau Mr. V (Eugenio Derbez) menyuruh Ruby bernyanyi sendirian. Tapi Ruby malah berlari ke luar ruangan. Keesokan harinya, Ruby menemui Mr. V dan menceritakan alasannya kabur dari kelasnya. Mr. V ini tahu bahwa Ruby bisa bernyanyi. Suaranya merdu dan enak di dengar. Mr. V kemudian menawarkan Ruby untuk duet bersama Miles, bahkan melanjutkan kuliah di Berklee College of Music.
Tapi Ruby merasa bingung. Sebagai satu – satunya anak normal di keluarganya, ia sangat diandalkan. Kedua orang tuanya tuna rungu. Mereka memiliki usaha penangkapan ikan dan Ruby bisa membantu mereka untuk berkomunikasi dengan orang lain. Tanpa Ruby, usahanya itu tidak berjalan.
Singkat cerita, Ruby lolos seleksi masuk kampus musik dan keluarganya ikhlas melepaskan kepergiannya untuk pergi ke Boston. Ruby juga akrab dengan Miles, pria yang dicintainya.
Kelebihan Film CODA
Sebagai film yang menggambarkan kehidupan keluarga tunarungu, CODA menjadi pelengkap bagi film – film tuna rungu lainnya seperti A Quiet Place dan Sound of Metal. Film ini benar – benar bisa merepresentasikan orang – orang yang tunarungu.
Kita sebagai orang normal bisa mengetahui bagaimana orang – orang tunarungu menjalani kehidupan. Kita juga bisa lebih bersyukur dan mengerti serta memahami orang – orang yang memiliki kekurangan, salah satunya tunarungu.
Kelebihan lain dari film ini adalah akting pemerannya. Emilia Jones misalnya. Sebagai lakon utama, ia memiliki tatapan dan gestur tubuh yang menandakan jika dirinya bisa menjadi karakternya. Seperti sifatnya yang pemalu hingga berbicara dalam bahasa isyarat.
Semua pemeran juga memiliki chemistry atau perasaan yang terkoneksi satu sama lain. Bagaimana ayah Ruby, Frank Rossi (Troy Kotsur) dengan ibunya, Leo Rossi (Daniel Durant), pun kakak laki – lakinya, Jackie Rossi (Marlee Matlin) dengan seluruh anggota keluarganya.
Semua menjadi satu keutuhan, keluarga yang solid, saling mengenal dan terlihat ada hubungan yang nyata di antara mereka. Ketika makan, mereka bisa berdebat dan berdiskusi banyak hal dengan bahasa isyarat.
Mr. V juga bisa berperan menjadi seorang guru musik yang baik. Saat mengajar, Mr. V seolah – olah memang mengetahui banyak tentang musik. Mr. V juga bisa menjadi contoh bagi guru – guru lain. Tidak hanya pandai mengajar, tapi juga peduli, tegas dan disiplin.
Yang tak kalah menarik adalah Emilia memang bisa bernyanyi. Suaranya merdu dan memiliki nada yang bagus. Karena kemampuannya itu, tampaknya Emilia akan menjadi bintang yang bersinar suatu hari.