Scroll untuk baca artikel
Blog

Sabda Semesta – Puisi Miftah Rinaldi Harahap

Redaksi
×

Sabda Semesta – Puisi Miftah Rinaldi Harahap

Sebarkan artikel ini

SABDA SEMESTA

Sabda semesta menuju bara
Memanggil pemuda untuk mengobati lara
Semesta memberi kabar tentang air mata,
Membuka luka lama yang bercerita tentang darah
.
Sabda semesta menuju bara
Ketika para durjana sedang berpesta pora
Ketika para intelektual sedang memikirkan perut semata
Ketika para politisi memperdaya asa
.
Sabda semesta menuju bara
Meminta pemuda untuk berfikir seluas cakrawala
Mengabarkan setiap harapan
Dan melantunkan setiap doa

Yogyakarta,8 Mei 2019

ALEGORI

Sudah delapan tahun , sejak saat itu
Aku membaca puisi terakhir ku untukmu
Di depan sebuah danau kecil , di dekat kampus biru
Tetap saja kau bisu
Kau menatap ku , lalu menundukkan wajah lugu mu
Simfoni semesta yang terbentuk dari sapuan angin dan rimbun pepohonan turut serta meloloskan air matamu jatuh ke pipi ranum mu

Sudah delapan tahun , sejak saat itu
Bait – bait puisi yang menjelma menjadi rindu
Dan air matamu yang mengkristal menjadi kesan
Mengantarkan kita pada sebuah tanya ; Saat itu , apakah semesta sedang menggores luka padaku dan padamu ?
Yogyakarta , 15 Mei 2021

SEMESTA DAN PEMUDA

Jika memang semesta mengharuskan darah tertumpah
Dan mengharuskan pemuda untuk bangkit dan kembali bersumpah
Maka biarlah pemuda kembali mengambil jalan juang
Mengasah kembali pedang
Memenuhi jalanan
Memastikan kebebasan
Memekik dan menyampaikan pesan perlawanan

Jika memang semesta mengharuskan istana kaum munafik untuk tumbang
Maka, biarlah pemuda yang mengambil peran untuk maju ke tengah padang
Menyambut kehendak semesta
Dan, memastikan senyum generasi baru di ujung senja


Yogyakarta,8 Mei 2019