Penjelasan Ilmiah
Diare adalah salah satu penyakit pencernaan karena terpapar bakteri E. coli. Umumya berkait masalah higenitas. Satu di antara upaya yang direkomendasikan oleh World HealthOrganization (WHO) dan United Nations Childrens Fund (UNICEF) untuk penanganan diare adalah penggunaan antibiotik yang selektif (Judarwanto, 2012).
Tanaman yang berpotensi untuk mengobati diare satu diantaranya adalahdelima (Punica granatum L.). Delima sering ditanam di kebun-kebun atau pekarangan rumah sebagai tanaman hias dan tanaman obat (Tjitrosoepomo, 1994).
Pengobatan pernah dilakukan oleh Rukmana (2003) dalam bukunya yangmenyatakan bahwa daun delima berkhasiat sebagai obat untuk mengatasigangguan pencernaan, perut kembung, dan muntah-muntah. Hal ini didukung jugaoleh Winarno dan Dian (1996) yang melaporkan bahwa daun delima merupakansatu dari 117 tanaman yang digunakan oleh masyarakat di berbagai daerah Indonesia untuk obat diare.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa program studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak, bahwa kandungan senyawa yang diduga aktif sebagai antibakteri dalam mengatasi diare pada daun delima yaitu alkaloid dan tanin. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Ismail (2011) mengemukakan bahwa senyawa aktif sebagai antibakteri terhadap E. coli pada kulit buah delima adalah alkaloid dan tanin.
Rosidah dan Wila (2012) juga menambahkan bahwa tumbuhan lain yang bersifat antibakteri terhadap E. coli karena mengandung tanin dan alkaloid adalah daun jambu biji yang merupakan satu ordo dengan delima (ordo Myrtales).