Scroll untuk baca artikel
Khazanah

Sejarah Tarekat Qadiriyah wa al-Naqsabandiyah, Didirikan Orang Indonesia

Redaksi
×

Sejarah Tarekat Qadiriyah wa al-Naqsabandiyah, Didirikan Orang Indonesia

Sebarkan artikel ini

Di antara murid Syekh Ahmad Khatib yang menonjol yakni Syeikh ‘Abd al-Karim dari Banten, Syeikh Ahmad Hasbullah ibn Muhammad dari Madura, dan Syeikh Tolha dari Cirebon.

Ketiga murid teladan Syekh Akhmad Khatib inilah yang menjadikan Tarekat Qadiriyah wa al-Naqsabandiyah berkembang pesat di Indonesia. Terutama perkembangannya cepat di pulau Jawa dan Madura.

Selain berkembang di Indonesia, perkembangannya yang mencapai beberapa negara tetangga, terutama Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Hal ini tidak dapat lepas dari peran dan jasa para khalifah atau pemimpin tarekat.

Proses penyebarannya yang khas, sebagai gerakan spiritual, telah membentuk pola ideologis para pengikut Jamaah tarekat Qadiriyah wa al-Naqsabandiyah. Memiliki warna tersendiri Qadiriyah wa al-Naqsabandiyah menjadi salah satu aliran tarekat yang sangat terkenal, di Indonesia.

Tarekat Qadiriyah wa al-Naqsabandiyah sangat populer di Indonesia, akan tetapi memang tidak begitu dikenal di Timur Tengah, terlebih kalangan dunia Islam. Sebab tarekat ini pengabungan dua tarekat besar di dunia Islam. Sedangkan negara-negara Islam lainnya hanya mengenal tarekat Qadiriyah dan tarekat Naqsabandiyah, di samping ratusan tarekat lainnya.