Scroll untuk baca artikel
Terkini

Setahun Lebih Pandemi, Indonesia Sudah ‘Herd Stupidity’

Redaksi
×

Setahun Lebih Pandemi, Indonesia Sudah ‘Herd Stupidity’

Sebarkan artikel ini

BARISAN.COIndonesia sudah hampir 1,5 tahun dilanda pandemi Covid-19. Bukannya semakin menurun, kasusnya malah kian naik. Dari data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 hingga Senin (21/6/2021) pukul 12.00 WIB menunjukkan adanya penambahan 14.536 kasus baru.

Penambahan tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 2.004.445 orang, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo. Sementara itu, jumlah kematiannya sebanyak 54.956 orang.

Provinsi DKI Jakarta masih menjadi penyumbang kasus terbanyak. Penambahan kasus Covid-19 pada hari ini tembus 5.014 orang. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan Minggu (20/6/2021) kemarin yang mencapai 5.582 kasus.

Kabid Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander K. Ginting mengatakan kasus Covid-19 di Indonesia masih pasang surut dan belum pernah mencapai titik terendah. Selama ini lonjakan kasus selalu silih berganti antar daerah.

Saking geramnya dengan kondisi di Indonesia saat ini, Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono menyentil soal penanganan Covid-19 di Indonesia.

Dalam akun twitternya Pandu mengatakan, “Indonesia sudah lama dalam kondisi “Herd Stupidity”. Perilaku Manusianya yang dorong replikasi virus, memperbanyak diri dan berubah menjadi lebih mudah menular. Manusia yang mendapat amanah jadi pejabat dan manusia-manusia lain yang tidak berperilaku 5M dan enggan divaksinasi.”

Pandu mencuitnya pada Minggu kemarin dan mendapat respon banyak dari para netizen. Tagar herd stupidity terpantau trending di jejaring sosial yang telah eksis sejak 21 Maret 2006 ini.

Dalam cuitannya itu, Pandu menyertakan gambar bertuliskan “Manusia bergerak dan berinteraksi. Para mutan ikut bergerak dan pindah mudik 2021.” Pada lebaran Idul Fitri yang lalu, masyarakat tetap bergerak dan berinteraksi. Tetap nekat melakukan perjalanan ke kampung halaman dan berkunjung ke rumah kerabat di sana, meski pemerintah sudah melarangnya.

“Makanya Indonesia itu herd stupidity. Herd kan komunal, kebodohan bersama. Itu artinya kebodohan bersama. Sudah tahu mudik dilarang, masih pergi. Sudah tahu mudik bisa meningkatkan kasus, tidak dilarang dengan ketat. Ya baik pemerintah maupun masyarakat sama-sama abai,” ujarnya seperti yang dilansir dari berita CNN Indonesia.

Sejak awal Pandu tak memercayai bisa tercipta herd immunity atau kekebalan komunal. Sebab jumlah warga yang divaksinasi tak cukup banyak, baru mencapai 23.043.372 orang. Padahal jumlah penduduk Indonesia kini adalah 271,35 juta jiwa.

“Padahal herd immunity itu hanya ilusi yang ada saat ini kita justru sudah lama berada dalam kondisi herd stupidity,” ujarnya.

Menurutnya masyarakat selama ini salah kaprah menganggap aktivitas mudik yang menyebabkan penularan Covid-19, padahal yang membuat kasus melonjak adalah mobilitas penduduk dalam jumlah banyak dan waktu yang singkat.