Scroll untuk baca artikel
Terkini

SpaceX Bidik Ibu Kota Baru Indonesia, Ikuti Jejak Tesla Lirik India?

Redaksi
×

SpaceX Bidik Ibu Kota Baru Indonesia, Ikuti Jejak Tesla Lirik India?

Sebarkan artikel ini

Setelah pemerintah Indonesia gembar-gembor, Elon malah menunjukkan keinginan kuatnya agar Tesla memasuki pasar India. Bahkan dia juga men-tweet keinginanannya itu.

BARISAN.CO – Kementerian Perencanaan Pembangunan (PPN)/ Bappenas mengungkapkan perusahaan antariksa milik Elon Musk membidik ibu kota baru sebagai tempat transit pesawat penumpang super cepat yang tengah dibangun olehnya.

Menurut Menteri PPN Suharso Monoarfa dalam rapat dengan DPR, Kamis (13/1/2022) itu dikarenakan lokasi ibu kota baru di Kalimantan Timur tersebut cukup strategis. Suharso mengatakan masih belum bisa memastikan, tetapi Ketua Pansus telah datang ke SpaceX di Los Angeles.

“Di sana mereka meminta Indonesia salah satu titiknya di ibu kota baru, selain Biak untuk tempat peluncuran pesawat terbang dengan kecepatan luar biasa,” kata Suharso.

Suharso menambahkan dengan kehadiran proyek super cepat itu akan menghemat waktu perjalanan dari Indonesia ke Amerika Serikat. Kemungkinan hanya memakan waktu sekitar 1,5 hingga 2 jam.

Suharso melanjutkan perusaahan SpaceX melihat potensi besar dari Indonesia yakni lokasi yang strategis sebagai landasan penerbangan.

Di akhir 2020, Elon sempat menghubungi presiden Joko Widodo. Keduanya membahas potensi investasi Tesla untuk industri baterai dan mobil listrik. Presiden Jokowi juga menawarkan investasi di industri penerbangan.

Namun begitu, setelah pemerintah Indonesia gembar-gembor, Elon malah menunjukkan keinginan kuatnya agar Tesla memasuki pasar India. Bahkan dia juga men-tweet keinginanannya itu.

Upaya pemerintah India untuk mengurangi ketergantungan minyak serta mengurangi polusi, terhambat dengan kuranganya investasi dan manufaktur bagi kendaraan listrik.

Sebab itu, pemerintah India berencana untuk menawarkan insentif sebesar US$4,6 miliar kepada perusahaan yang mendirikan fasilitas manufaktur baterai canggih.

Bahkan pemerintah di sana juga memastikan biaya produksi Tesla menjadi paling murah di dunia bahkan China sekali pun.

Tesla Minta Keringanan Pajak

Mengutip Nasdaq, Tesla memiliki rencana menjual mobil impor di India sejak tahun lalu. Elon meminta pemerintah India untuk memangkas pajak impor kendaraan listrik (EV) sebelum memasuki pasar.

Pasar India untuk EV premium masih langka. Dari 2,4 juta mobil listrik yang dijual tahun lalu, baru ada 5.000 pengisian daya yang tersedia.

India juga memungut bea masuk sebanyak 100 persen untuk mobil impor termasuk EV yang sebelumnya menurut Elon termasuk tinggi di dunia.

Di India, bea masuk 100 persen dikenakan pada kendaraan listrik yang harganya lebih dari US$40.000 dan 60 persen pada kendaraan di bawah US440.000. Dengan bea masuk, maka Tesla akan terlalu mahal bagi pembeli di India.

Selain itu, pengusaha lokal menentang permintaan Tesla untuk pemotongan bea masuk. Menurut mereka itu akan merugikan investasi manufaktur domestik.

Beberapa pejabat ingin Tesla berkomitmen pada manufaktur lokal sebelum mempertimbangkan keringan pajak, tetapi Elon mengindikasikan pihaknya ingin bereksperimen dengan impor terlebih dahulu.

Tesla masih berharap bea masuk bisa lebih rendah dari harga mobilnya. Alotnya perundingan antara India dan Tesla juga belum berakhir hingga hari ini.

Meski begitu, saat Tesla menunggu pemotongan bea masuk, produsen mobil mewah Mercedes-Benz pada akhir tahun ini akan mulai merakit versi listrik dari sedan S-Class andalannya, EQS di India. [rif]