BARISAN.CO – Potensi UKM di Indonesia cukup besar. Akan tetapi, banyak UKM yang belum memahami potensi potensi ekspor yang dimiliki. Kontribusi UKM di tanah air masih minim. Di tahun 2020, kontribusinya baru 14 persen. Padahal dari 64 juta UKM memberikan kontribusi PDB hingga 64 persen di tahun lalu. Di tahun ini, Kementerian Koperasi dan UKM optimis jika nilai UKM akan meningkat menjadi 15,12 persen.
Startup MadeinIndonesia.com Made In Indonesia yang biasa disingkat MIND, berupaya membantu kesulitan UKM (Usaha Kecil Menengah) yang dialami dalam hal ekspor. Hal ini disampaikan oleh Head of Corporate Communication Made in Indonesia.com Kurniawan Hari jika ada beberapa permasalahan yang dialami oleh UKM sehingga startup yang secara resmi beroperasi pada Maret 2020 ini berupaya untuk memfasilitasinya.
“Kami memahami sepenuhnya kompleksitas dalam hal ekspor dan pembelian secara lintas negara, termasuk pemasok Indonesia yang masih tercerai berai, kurangnya visibilitas pemasok Indonesia di mata dunia internasional, kurangnya transparansi harga, akses modal bagi eksportir, kurangnya pengetahuan masalah digital dan kurangnya kepercayaan. Permasalahan ini dialami sebagian besar UKM di Indonesia,” kata Hari kepada Barisanco, Kamis (5/3/2021).
MadeinIndonesia.com telah mengembangkan infrastuktur digital sejak 2019 bersama tim insinyur nya baik dari dalam dan luar negeri serta 10 staff dari berbagai latar belakang, mulai dari pemasaran, ekspor/impor/logistik dan pembayaran.
Proses pengembangan meliputi pemetaan proses bisnis, mulai dari kemitraan dengan 50 perusahaan di bidang pembayaran, logistik sampai asuransi, sertifikasi, verifikasi serta layanan lain terkait ekspor.
“Kami mengundang setiap perusahaan di Indonesia, besar atau kecil, untuk bergabung. Syaratnya terutama mereka harus memiliki status Badan Hukum, bisa berupa PT atau CV,” tutur Hari.
Hari menjelaskan jika UKM dengan badan hukum yang bergabung akan mendapatkan beragam keuntungan dari platform ini. Keuntungan yang dimaksud meliputi kemudahan dalam proses dan persiapan untuk ekspor, termasuk kemudahan dalam perijinan, verifikasi dan kredit untuk ekspor.
Hingga saat ini, MadeinIndonesia.com telah mencapai pasar di Afrika dan Timur Tengah.
“Baru-baru ini, kami memfasilitasi ekspor buah nanas ke Dubai, Uni Emirat Arab. Rencananya, setiap minggu akan kirim satu kontainer buah nanas,”
Hari menyebut untuk saat ini, startup tersebut fokus pada sembilan industri yang bernilai tinggi diantaranya ialah UKM yang bergerak di produk pangan dan perkebunan, furnitur, pakaian, tekstil, aksesoris, kesehatan dan kecantikan. Selain itu juga industri berat, kimia, otomotif, elektronik serta pengepakan.
Adapun target yang ingin dicapai oleh MadeinIndonesia.com yaitu lebih dari 10.000 perusahaan Indonesia bergabung melakukan kegiatan ekspor dan lebih dari 100.000 pengguna, termasuk UMKM Indonesia.
“Pada 2025, kami menargetkan sudah terdapat lebih 100.000 perusahaan Indonesia, termasuk UKM terpilih, melakukan ekspor serta lebih dari 1.000.000 SKU (Surat Keterangan Usaha, red-) atau item yang ditampilkan di platform kami,” pungkas Hari. []